Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Ingatkan Soal Mobilisasi Relawan Gempa Cianjur: Harus Diatur, Jangan Sampai Susah Makan

Kompas.com - 23/11/2022, 16:49 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) memberi peringatan kepada relawan dari berbagai daerah yang ingin membantu proses penanganan gempa Cianjur, Jawa Barat.

Menurut JK, mobilisasi para relawan itu harus diatur. Sebab, bila datang secara bersamaan, dikhawatirkan relawan yang bertugas akan kelaparan.

Hal tersebut JK sampaikan lantaran melihat antusiasme relawan di berbagai titik posko evakuasi korban gempa di Cianjur. Ada banyak relawan dari berbagai daerah di sana.

Baca juga: Korban Gempa Cianjur Sampai Utang ke Warung, Ketua PMI: Bantuan Belum Sampai, Tertutup Longsor

"Harus diatur. Karena kalau semua datang bersamaan (relawan), nanti malah susah cari makan," ujar JK saat ditemui di RSUD Sayang, Cianjur, Rabu (23/11/2022).

Walau begitu, JK bersyukur banyak orang yang punya niat untuk saling membantu. Menurut dia, hal itu patut diapresiasi.

"Cuma teknisnya nanti juga dipahami," ucapnya.

Baca juga: Gempa Cianjur, Sekolah Fokus Pemulihan Psikis Guru-Siswa dari Trauma


Cerita pengalaman tangani bencana ke Bupati Cianjur

Kemudian, Jusuf Kalla bertemu dengan Bupati Cianjur Herman Suherman di RSUD Sayang. Dia lantas berbagi pengalaman ke Herman yang saat ini sibuk membantu evakuasi korban gempa.

"Saya kira Pak Bupati ini komandan seluruh operasi yang harus mengerti. Kita juga kasih saran pengalaman," tutur JK.

Kepada Bupati Cianjur, JK memaparkan, kondisi hari ketiga pascagempa di Cianjur masih tergolong darurat.

Selama satu bulan ke depan, tenda, makanan, layanan kesehatan harus didahulukan di posko evakuasi.

Baca juga: Disperindag Jabar Ajak Pengusaha Bantu Korban Gempa Cianjur

Setelah berkeliling ke sejumlah daerah di Cianjur, JK mendapati stok makanan para pengungsi tercukupi.

"Saya kira dalam keadaan darurat saya tanya di beberapa daerah itu makanan cukup. Nanti ya (bantuan) paling besar itu revitalisasi, rekonstruksi (rumah)," jelasnya.

Untuk mobil ambulans, JK memprediksi hanya dibutuhkan oleh warga hingga 5 hari saja.

Setelah itu, warga akan sangat membutuhkan air bersih. JK berharap agar kebutuhan pengungsi atas air bersih kurang.

"Setelah itu air akan dibutuhkan kira-kira 6 bulan. Karena sumber air terbatas. Kalau tiba-tiba air putus, maka dibutuhkan kerja sama," kata JK.

Baca juga: 151 Orang Hilang Akibat Gempa Cianjur, Jusuf Kalla: Keluarga Harus Bersiap, 99 Persen Meninggal

"Seperti tadi saya bilang, tenda utama biasanya seminggu. Setelah itu mereka bergeser ke tenda kecil," imbuhnya.

Memasuki hari ketiga pascagempa magnitudo 5,6 Cianjur, Jawa Barat, tim SAR gabungan akan fokus mencarian ratusan warga yang dilaporkan hilang.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, sebanyak 151 orang dilaporkan hilang.

“Apakah yang 151 orang ini bagian dari jumlah korban jiwa meninggal yang saat ini jumlahnya mencapai 258 orang, itu masih kita identifikasi,” kata Suharyanto di Pendopo BupatI Cianjur, Selasa (22/11/2022) malam.

Baca juga: Tolong, Stok Logistik Korban Gempa Cianjur Semakin Menipis, Anak-anak Mulai Sakit

Disebutkan Suharyanto, status tanggap darurat akan diberlakukan sampai seluruh semua korban sudah diidentifikasi.

“Mudah-mudahan saja segera bisa ditemukan, baik dalam kondisi selamat atau meninggal,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com