JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa bumi susulan terus terjadi pascagempa pertama di wilayah Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) siang.
Menurut catatan BMKG, hingga Selasa (22/11/2022) pukul 07.30 WIB, telah terjadi 122 gempa susulan.
"Data BMKG menunjukkan bahwa hingga hari Selasa pagi ini, 22 November pukul 07.30 WIB, kita sudah mencatat 122 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4,2 dan magnitudo terkecil itu 1,5," kata Daryono dalam tayangan Kompas TV, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Saat Gempa Cianjur Kemarin Terasa sampai Jabodetabek, Warga Panik, Tembok Apartemen Retak...
Kabar baiknya, tren magnitudo gempa susulan cenderung melemah karena magnitudonya semakin kecil. Frekuensi gempa susulan juga semakin jarang.
"Ini pertanda baik bagi kita semua bahwa tidak lama lagi kondisi akan stabil kembali dan Insya Allah akan aman kembali," ujar Daryono.
Daryono mengatakan, dengan magnitudo 5,6, gempa pertama yang terjadi di Cianjur sebenarnya tidak terlalu besar.
Namun, lantaran itu merupakan gempa tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake, kerusakan yang ditimbulkan terbilang signifikan.
"Karakteristik shallow crustal earthquake sangat dangkal, jadi memang energinya itu dari pusat yang dipancarkan, yang diradiasikan ke permukaan tanah itu masih kuat," jelas Daryono.
Belum lagi, struktur bangunan di wilayah terdampak tidak memenuhi standar tahan gempa. Daryono menyebut, banyak sekali rumah yang dibangun tanpa mengindahkan struktur aman gempa karena menggunakan besi tulangan dan semen standar.
Lokasi permukiman penduduk yang berada di daerah tanah lunak juga memperparah kerusakan gempa. Selain itu, rumah-rumah penduduk di daerah perbukitan atau lereng juga mengalami kerusakan parah lantaran topografi wilayah tersebut tidak stabil.
"Gempa itu sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tapi bangunan yang tidak standar aman gempa yang kemudian roboh yang menimpa penghuninya itu menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa dan luka," kata Daryono.
Baca juga: TNI AD Kerahkan 1.000 Prajurit untuk Penanganan Awal Gempa Cianjur
Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB. Gempa itu dirasakan di sejumlah provinsi di Jawa Barat, Banten, juga DKI Jakarta.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, hingga Senin malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 162 korban meninggal dunia akibat gempa. Mayoritas merupakan anak-anak.
Selain itu, 2.345 unit rumah dilaporkan rusak dengan skala kerusakan 60-100.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.