Kendati begitu, sudah ada kenaikan imunisasi di tahun 2022 karena peran bupati dan ketua penggerak PKK.
"Ini 4 tahun terakhir dan kalau kita potret sejak 2013 kecenderungannya turun. Di 2022 kecenderungan mudah-mudahan mulai naik. Peran Bupati mulai ada tanda-tanda untuk naik," beberapa Maxi.
Di level nasional, ada 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota di Indonesia masuk kriteria berisiko tinggi (high risk) terjadinya KLB polio karena rendahnya vaksinasi.
Berdasarkan data Kemenkes, terjadi penurunan cakupan vaksin polio, baik OPV maupun IPV sejak 2 tahun terakhir.
Pada tahun 2020, cakupan vaksinasi OPV mencapai 86,8 persen, kemudian menurun pada tahun 2021 menjadi 80,2 persen. Maxi tidak memungkiri, banyak daerah dengan cakupan vaksinasi yang kurang dari 50 persen sejak tahun 2020.
"Sebelum pandemi lumayan ya, OPV sampai (vaksin) OPV 4 ada 86,8 persen, sekali pun ada yang di bawah 50 persen di Kalimantan Sumatera, Aceh sejak tahun 2020 sudah rendah, Papua paling banyak, dan Kalimantan," tuturnya.
Baca juga: Polio Ditetapkan Jadi KLB, Vaksinasi Massal Bakal Dilakukan di Aceh pada 28 November
Sementara itu, vaksinasi IPV di tahun 2020 sebesar 37,7 persen, kemudian naik tipis di tahun 2021 hingga 66,2 persen. Di tahun-tahun ini pula, banyak daerah dengan cakupan vaksinasi rendah termasuk Aceh.
"IPV itu rendah sejak 2020 cuma 37,7 persen, hampir semua Sumatera dan Kalimantan termasuk Jawa, Sulawesi itu merah semua cakupannya di bawah 50 persen," ungkap Maxi.
"Naik sedikit tahun 2022, tapi Aceh kita lihat masih merah, dan Papua (juga sama)," sambung Maxi.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso mengatakan provinsi lain harus belajar dari Aceh yang sudah merasakan dampak dari menurunnya imunisasi polio.
Piprim menyebut semua provinsi di Indonesia harus bersiap lantaran virus polio bisa menyebar ke mana-mana.
"Ini harus jadi wake up call, jadi alarm. Provinsi lain harus siap loh. Ini bisa ke mana-mana loh. 2005 kan itu juga ke mana-mana kan polionya," ujar Piprimsaat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Minggu (20/11/2022).
"Saya kira kalau sudah ada 1 muncul, ini seluruh provinsi harus waspada dan ingatkan kembali masyarakatnya," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.