Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpilih Lagi Jadi Ketum PP Muhammadiyah, Ini Profil Haedar Nashir

Kompas.com - 20/11/2022, 17:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Haedar Nashir kembali terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Ia melanjutkan kepemimpinannya di periode baru, yaitu 2022-2027.

Keputusan kembalinya Haedar menjadi nahkoda Muhammadiyah itu terjadi dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Minggu (20/11/2022).

Baca juga: PAN Puji Muktamar Muhammadiyah: Demokratis Penuh Suasana Kekeluargaan

Panitia Pemilihan (Panlih) menetapkan Haedar sebagai Ketum PP Muhammadiyah 2022-2027 setelah menang perolehan suara sebesar 2.203.

Meski baru terpilih, tetap saja Haedar bukan orang baru di lingkungan organisasi masyarakat Islam di Indonesia itu.

Haedar sebelumnya adalah Ketum PP Muhammadiyah periode 2015-2020. Dia menggantikan Din Syamsuddin, Ketum periode sebelumnya (2005-2015).

Berikut profil Haedar Nashir yang dirangkum Kompas.com:

Baca juga: Haedar Nashir-Abdul Muti Kembali Terpilih, Berikut Perolehan Suara Lengkap Pemilihan Ketum dan Sekum Muhammadiyah

Karier dari bawah di Muhammadiyah

Dikutip dari kompaspedia.kompas.id, Haedar terlahir di Bandung, 25 Februari 1958.

Ia merintis karir di Muhammadiyah dari bawah, mulai dari menjabat Ketua I Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada 1983.

Selang dua tahun kemudian, tepatnya 1985, Haedar dipercaya menduduki jabatan Deputi Kader PPP Pemuda Muhammadiyah. Jabatan itu diemban hingga 1990.

Selanjutnya, tahun 2000-2005, Haedar didapuk menjadi Sekretaris Umum PP Muhammadiyah. Saat itu, dirinya mendampingi Buya Syafi'i Ma'arif.

Baca juga: Kembali Jadi Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir: Kami secara Kolektif Siap Menjalankan Amanat

Terpilih di Muktamar ke-47

Sosok Haedar menggantikan Din Syamsuddin menjadi Ketum PP Muhammadiyah periode 2015-2020.

Saat itu, Muktamar ke-47 Muhammadiyah digelar di Makassar, Sulawesi Selatan, 7 Agustus 2015.

Haedar meraih 1.987 suara, kemudian disusul Yunahar Ilyas sebesar 1.928 suara.

Adapun Sekretaris Umum Abdul terpilih 2022-2027, Abdul Muti, saat itu memperoleh 1.802 suara. Dahlan Rais sebanyak 1.827 suara dan Busyro Muqoddas 1.881 suara.

Baca juga: Haedar Nashir Kembali Terpilih Jadi Ketua PP Muhammadiyah

Haedar seorang dosen

Selain di Muhammadiyah, Haedar juga aktif sebagai pengajar di berbagai universitas.

Tercatat, Haedar dalam kesehariannya adalah dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Pria asli Bandung itu tidak hanya menjadi dosen di UMY, dia juga mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, serta menjadi dosen pembimbing disertasi di Universitas Gajah Mada.

Baca juga: Haedar Nashir Teratas, Berikut 13 Nama Anggota PP Muhammadiyah 2022-2027 Terpilih

Buku terbitan Haedar

Masih dikutip dari kompaspedia.kompas.id, Haedar juga aktif menulis buku.

Tercatat, sejumlah buku yang telah ditulisnya yaitu "Muhammadiyah Gerakan Pembaruan", "Memahami Ideologi Muhammadiyah", "Muhammadiyah Abad Kedua", "Menggugat Modernitas Muhammadiyah" dan beberapa judul lainnya.

Melihat karya-karyanya itu, tak heran jika Haedar mendapatkan berbagai penghargaan di Indonesia.

Misalnya, dinobatkan sebagai ilmuwan bidang ilmu sosial terbaik di Indonesia 2022 pada 15 Februari 2022.

Baca juga: Ini 13 Nama Anggota PP Muhammadiyah 2022-2027 Terpilih, Haedar Nashir Dapat Suara Terbanyak

Ia juga masuk daftar top 100 ilmuwan sosial di Indonesia. Pemeringkatan itu dikeluarkan oleh Alper-Doger (AD) Scientific Index 2022, Ranking for Scientist University, Subject, Country, Region, World.

Haedar juga dikukuhkan sebagai Gelar Guru Besar Ilmu Sosial dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 13 Desember 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com