JAKARTA, KOMPAS.com - Haedar Nashir kembali terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Ia melanjutkan kepemimpinannya di periode baru, yaitu 2022-2027.
Keputusan kembalinya Haedar menjadi nahkoda Muhammadiyah itu terjadi dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Minggu (20/11/2022).
Panitia Pemilihan (Panlih) menetapkan Haedar sebagai Ketum PP Muhammadiyah 2022-2027 setelah menang perolehan suara sebesar 2.203.
Meski baru terpilih, tetap saja Haedar bukan orang baru di lingkungan organisasi masyarakat Islam di Indonesia itu.
Haedar sebelumnya adalah Ketum PP Muhammadiyah periode 2015-2020. Dia menggantikan Din Syamsuddin, Ketum periode sebelumnya (2005-2015).
Berikut profil Haedar Nashir yang dirangkum Kompas.com:
Karier dari bawah di Muhammadiyah
Dikutip dari kompaspedia.kompas.id, Haedar terlahir di Bandung, 25 Februari 1958.
Ia merintis karir di Muhammadiyah dari bawah, mulai dari menjabat Ketua I Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada 1983.
Selang dua tahun kemudian, tepatnya 1985, Haedar dipercaya menduduki jabatan Deputi Kader PPP Pemuda Muhammadiyah. Jabatan itu diemban hingga 1990.
Selanjutnya, tahun 2000-2005, Haedar didapuk menjadi Sekretaris Umum PP Muhammadiyah. Saat itu, dirinya mendampingi Buya Syafi'i Ma'arif.
Terpilih di Muktamar ke-47
Sosok Haedar menggantikan Din Syamsuddin menjadi Ketum PP Muhammadiyah periode 2015-2020.
Saat itu, Muktamar ke-47 Muhammadiyah digelar di Makassar, Sulawesi Selatan, 7 Agustus 2015.
Haedar meraih 1.987 suara, kemudian disusul Yunahar Ilyas sebesar 1.928 suara.
Adapun Sekretaris Umum Abdul terpilih 2022-2027, Abdul Muti, saat itu memperoleh 1.802 suara. Dahlan Rais sebanyak 1.827 suara dan Busyro Muqoddas 1.881 suara.
Haedar seorang dosen
Selain di Muhammadiyah, Haedar juga aktif sebagai pengajar di berbagai universitas.
Tercatat, Haedar dalam kesehariannya adalah dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Pria asli Bandung itu tidak hanya menjadi dosen di UMY, dia juga mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, serta menjadi dosen pembimbing disertasi di Universitas Gajah Mada.
Buku terbitan Haedar
Masih dikutip dari kompaspedia.kompas.id, Haedar juga aktif menulis buku.
Tercatat, sejumlah buku yang telah ditulisnya yaitu "Muhammadiyah Gerakan Pembaruan", "Memahami Ideologi Muhammadiyah", "Muhammadiyah Abad Kedua", "Menggugat Modernitas Muhammadiyah" dan beberapa judul lainnya.
Melihat karya-karyanya itu, tak heran jika Haedar mendapatkan berbagai penghargaan di Indonesia.
Misalnya, dinobatkan sebagai ilmuwan bidang ilmu sosial terbaik di Indonesia 2022 pada 15 Februari 2022.
Ia juga masuk daftar top 100 ilmuwan sosial di Indonesia. Pemeringkatan itu dikeluarkan oleh Alper-Doger (AD) Scientific Index 2022, Ranking for Scientist University, Subject, Country, Region, World.
Haedar juga dikukuhkan sebagai Gelar Guru Besar Ilmu Sosial dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 13 Desember 2019.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/20/17231251/terpilih-lagi-jadi-ketum-pp-muhammadiyah-ini-profil-haedar-nashir
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan