Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS-Demokrat Tak Ngotot Jagokan Aher dan AHY Jadi Cawapres Anies

Kompas.com - 18/11/2022, 23:19 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan pihaknya tak mempermasalahkan jika mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tak dipilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.

Menurut dia, yang terpenting dalam calon mitra koalisi bersama Partai Nasdem, dan Partai Demokrat adalah pasangan calon (paslon) yang bisa memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Begini kita sepakat penentuan cawapres itu mendongkrak kemenangan, jadi kami berkomitmen, siapapun yang dipilih oleh calon presiden (Anies) dengan pertimbangan rasional itu kita yakini akan membawa pada kemenangan,” papar Sohibul ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2022).

“Saya kira kami di PKS tidak ada masalah (jika tak dipilih),” sambungnya.

Baca juga: Belum Tentukan Cawapres, Anies: Kalau Belum Tahu Kontestan Seberang Bagaimana?

Sikap serupa juga disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.

Ia mengungkapkan pihaknya tak memasang harga mati bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus menjadi cawapres.

Dalam pandangannya, semangat perubahan dan perbaikan bisa dicapai jika bakal koalisi nantinya bisa memenangkan Pilpres.

“Jadi tentu segala strategi termasuk pasangan cawapres ini adalah faktor memenangkan yang jadi pertimbangan kami. Jadi tentu akan (jadi) keputusan capres (Anies) dan dibicarakan juga dengan partai koalisi,” ungkapnya.

Baca juga: PKS Ungkap Tak Pernah Bahas Nama Gibran Jadi Cawapres Anies: Kalau Nasdem Mau Ajukan, Silakan

Di sisi lain, Anies menilai penentuan figur cawapres saat ini masih terlalu dini.

Ia enggan terburu-buru dan ingin lebih dulu menilik kompetitor paslon capres-cawapres dari partai politik (parpol) lain.

“Ya saya kira kalau mau main badminton, menentukan pasangan kalau belum tahu kontestan diseberang bagaimana?” sebut dia.

Anies menegaskan ingin fokus lebih dulu untuk membantu terwujudnya poros koalisi Nasdem-PKS-Demokrat.

Baca juga: Cawapres Anies Haruslah Orang Kuat Secara Elektoral, jika Ingin Menang

“Kita bertiga bereskan dulu bagian kita, sambil menunggu. Ini bagian dari strategi, karena itu kenapa prematur untuk membicarakan pasangan sekarang,” tandasnya.

Diketahui bakal koalisi Nasdem-PKS-Demokrat belum terbentuk.

Namun tim kecil ketiga parpol terus intens menjalin komunikasi.

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengungkapkan semakin banyak kesepahaman yang telah tercapai, salah satunya, kesepakatan nama koalisi yakni Koalisi Perubahan.

Adapun ketiga parpol mesti bekerja sama untuk menghadapi kontestasi perebutan kursi RI-1 dan RI-2.

Pasalnya, Nasdem, PKS, dan Demokrat tak memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen kursi Parlemen.

Satu-satunya parpol Tanah Air yang memenuhi ambang batas tersebut adalah PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com