Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: G20 Forum Ekonomi, Jangan Ditarik-tarik ke Politik

Kompas.com - 16/11/2022, 20:18 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, G20 merupakan forum ekonomi dan pembangunan.

Oleh karenanya, Presiden Jokowi meminta agar G20 tidak ditarik-tarik ke ranah politik.

"Saya tambahkan bahwa G20 itu adalah forum ekonomi, forum finansial, forum pmbangunan. Bukan forum politik," ujar Jokowi saat konferensi pers hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di BICC, Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).

"Jadi jangan ditarik-tarik ke politik," katanya lagi menegaskan.

Baca juga: Di Hadapan Xi Jinping, Jokowi Yakin Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi Juni 2023

Ini menjadi pernyataan penutup Jokowi dalam konferensi pers Rabu .

Dalam keterangannya, Jokowi menyatakan kepemimpinan Indonesia telah berhasil menghasilkan deklarasi pemimpin atau G20 Bali Leaders Declaration yang awalnya diragukan oleh banyak pihak.

Deklarasi terdiri atas 52 paragraf dan ada satu paragraf yang sangat diperdebatkan, yakni soal penyikapan terhadap perang di Ukraina.

Jokowi menjelaskan, diskusi mengenai hal tersebut berlangsung sangat alot.

"Dan akhirnya para pemimpin G20 menyepakati isi deklarasi, yaitu condemnation perang di Ukraina karena telah melanggar batas wilayah, melanggar integritas wilayah," kata Jokowi.

"Perang ini telah mengakibatkan penderitaan masyarakat dan memperberat ekonomi global yang masih rapuh akibat pandemi yang menimbulkan risiko terhadap krisis pangan, krisis energi dan potensi krisis finansial," ujarnya lagi.

Baca juga: Sesalkan Serangan Rudal ke Polandia, Jokowi: Saya Minta Semua Menahan Diri

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan, G20 membahas dampak perang terhadap kondisi perekonomian global. Sehingga, ada beberapa hasil yang konkret telah dihasilkan.

Antara lain, terbentuknya pandemic fund yang sampai hari ini terkumpul 1,5 miliar Dolar AS.

Kemudian, pembentukan dan operasionalisasi resilient and sustainability trust di bawah IMF sejumlah 81,6 miliar dollar AS untuk membantu negara-negara yang menghadapi krisis.

Lalu, terbentuk juga energy transition mecanism, khususnya untuk Indonesia memperoleh komitmen dari Just Energi Transition Program sebesar 20 miliar dollar AS.

"Komitmen bersama setidaknya 30 persen dari daratan dunia dan 30 persen lautan dunia dilindungi di tahun 2030. Ini sangat bagus dan melanjutkan komitmen mengurangi degradasi tanah sampai 50 persen tahun 2040 secara sukarela," kata Jokowi.

"Saya kira hasil yang konkret itu. Meskipun banyak sekali sebetulnya hasil-hasil yang lainnya," ujarnya lagi.

Baca juga: Bertemu Xi Jinping, Jokowi: Senang Dapat Menyambut Kakak Besar di Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com