Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Cecar PHL Propam Polri yang "Standby" di Kantor Saat Brigadir J Tewas: Ngapain Kamu?

Kompas.com - 10/11/2022, 15:23 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekerja harian lepas (PHL) pada Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Ariyanto mengaku, tengah berada di kantor Propam Mabes Polri hingga tengah malam pada tanggal 8 Juli 2022 berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP).

Diketahui, pada saat itu Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas usai ditembak di rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Adapun Ariyanto dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) sebagai saksi dalam kasus obstruction of justice terkait pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J untuk terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria.

Baca juga: PHL Pribadi Ungkap Sifat Ferdy Sambo yang Temperamental ke Bawahan

"Ini di BAP Saudara yang di tanggal 8 (berada di kantor) dari jam 18.00 sampai jam 24.00. Saudara ini masih di kantor. Ada apa lagi?" tanya hakim ketua majelis Ahmad Suhel dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2022).

Mendengar pertanyaan tersebut, Aryanto menjawab bahwa ia berada di kantor menunggu Ferdy Sambo yang tengah berolahraga. Sehingga, ia mesti tetap berada di kantor jika sewaktu-waktu diperlukan.

"Karena setahu saya, beliau (Ferdy Sambo) main bulutangkis," jawab Ariyanto.

Aryanto mengaku bahwa Sambo kerap datang ke kantor Mabes Polri untuk mandi dan bersih-bersih usai bermain bulutangkis.

Baca juga: Cerita Pekerja Harian Lepas Polri Jadi Perantara Ambil CCTV Rumah Sambo

Hal itu, kata dia, biasa dilakukan eks Kadiv Propam Polri itu sebelum kembali ke kediamannya.

"Ada enggak dia (datang) ke kantor?" tanya hakim lagi.

"Enggak ada," kata Ariyanto.

Atas jawaban itu, hakim pun heran kenapa Aryanto tetap berada di Mabes Polri hingga tengah malam. Padahal, Ferdy Sambo tidak kembali ke kantor.

Diketahui, Ferdy Sambo berencana main badminton pada tanggal 8 bersama dengan mantan Kapolri Idham Aziz di kawasan Depok. Namun, kegiatan itu batal dilakukan.

Baca juga: Kesaksian Terbaru Susi ART Ferdy Sambo: Tak Tahu soal Pelecehan Putri hingga Ungkap Sifat Brigadir J

"Jam 12 malam ada peristiwa apa? Kok sampai malam? Tadi kan Saudara membereskan kalau Sambo sudah pulang?" kata hakim.

"Ini dia enggak balik kantor, tidak juga main badminton, atau tidak mandi lagi di kantor. Tapi, Saudara tetap bertahan sampai jam 24.00, ada kegiatan apa di situ?" cecarnya.

"Enggak ada," jawab Ariyanto.

"Ngapain (tetap di kanto)?" timpal hakim.

"Standby saja. Takut ada perintah," ucap Ariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com