Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pahlawan, Pertempuran di Surabaya, dan Pekik Merdeka Bung Tomo

Kompas.com - 10/11/2022, 10:52 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, 77 tahun yang lalu tepatnya 10 November 1945, perang berkobar di Surabaya, Jawa Timur.

Para pemuda Surabaya habis-habisan bergerak melawan gempuran tentara Inggris yang hendak merebut kemerdekaan Indonesia.

Pasukan bambu runcing dikerahkan, menghalau tank-tank milik Sekutu. Semangat arek-arek Surabaya dibakar lewat corong-corong radio yang lantang mengumandangkan pekik merdeka dari Bung Tomo.

Sejarah mencatat, pertempuran Surabaya menjadi yang terbesar pascakemerdekaan. Inilah cikal bakal lahirnya Hari Pahlawan.

Baca juga: Hari Pahlawan 2022, Jokowi: Generasi Penerus Pahlawan Tetap Setia Jaga Kemerdekaan

Pecah pertempuran

Cerita berawal dari kedatangan pasukan Sekutu yang tergabung dalam Allied Forces Netherland East Indies (NICA) ke Surabaya pada 25 Oktober 1945. Saat itu, Indonesia baru dua bulan merdeka dari penjajahan.

Pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sother Mallaby langsung mendirikan pos-pos pertahanan.

Semula, pasukan Sekutu datang untuk mengamankan para tawanan perang dan melucuti senjata Jepang.

Namun, pada 27 Oktober 1945, mereka menyerbu penjara dan membebaskan para tawanan perwira Sekutu yang ditahan oleh Indonesia.

Pasukan Sekutu juga mendirikan pertahanan di tempat-tempat penting, seperti lapangan terbang, kantor radio, gedung internatio, dan pusat kereta api.

Mereka bahkan menyebarkan selebaran yang berisi imbauan agar masyarakat Surabaya segera menyerahkan senjata.

Baca juga: Jokowi Berikan Gelar Pahlawan Nasional kepada 5 Tokoh

Namun, rakyat Surabaya menolak. Tak mau kembali jatuh ke belenggu penjajah, para pemuda bersatu merapatkan barisan untuk melawan Sekutu.

Pada 28 Oktober 1945, pasukan Indonesia yang dipimpin Bung Tomo mulai menyerang pos-pos pertahanan milik Sekutu.

Tiga hari kemudian tepatnya 31 Oktober 1945, Brigadir Mallaby tewas di tangan para pejuang Indonesia.

Peristiwa ini sontak menyulut kemarahan Sekutu. Mereka mengultimatum rakyat untuk segera menyerah, atau jika tidak, Surabaya akan dihancurkan.

Bukannya tumbang, semangat rakyat justru kian berkobar. Pemuda Indonesia bersenjatakan bambu runcing bergerak menyerang tank-tank Sherman milik Sekutu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com