“Persiapannya harus cepat, termasuk kebutuhan alat berat menjadi prioritas,” katanya.
Risma berharap, masyarakat bisa ikut mengelola penanganan risiko bencana dan tidak hanya mengandalkan pemerintah.
Selain itu, ia juga meminta semua pihak gotong royong dan melibatkan masyarakat.
“Saya sangat percaya, kekuatan masyarakat itu karena doa. Dengan doa pasti Allah Subhanahu wa ta'ala akan membantu mempermudah ini semua," ucap Risma.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Mensos Risma.
Baca juga: Mensos Risma Janji Fasilitasi BBM Bersubsidi untuk Nelayan
Pasalnya, Kemensos tidak hanya memberikan bantuan buffer stock, paket sembako, dan Layanan Dukungan Psikososial (LDP), tetapi juga mencarikan alat berat, serta bronjong atau gabion yang sangat dibutuhkan saat ini.
"Bahkan Ibu Risma turun langsung ke sungai membantu menarik material kayu besar yang terbawa banjir,” ucap Arifin.
Usai mengunjungi lokasi korban banjir, Risma langsung menuju ke Pasar Pon untuk membeli kebutuhan tambahan bagi warga terdampak berupa peralatan dapur, sekaligus melihat ketersediaan kebutuhan tambahan bantuan di pasar Kabupaten Trenggalek.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Iyan Kusmadiyana menjelaskan isi dari bantuan buffer stock yang disalurkan oleh Kemensos.
Adapun bantuan tersebut, kata dia, berupa 1.500 paket makanan siap saji, 504 paket makanan anak, 300 lembar kasur, 300 lembar selimut, 200 paket sandang dewasa, 200 paket family kit, dan 200 paket kid ware.
Baca juga: Batal Bertemu Jokowi, Warga Sepaku Kecewa meski Diberi Sembako
“Ada juga bantuan sembako sebanyak 500 paket yang berisi 5 kilogram (kg) beras premium, 1 liter (l) minyak goreng, 10 bungkus mie instan per orang, 3 kaleng ikan sarden, 165 gram (gr) kopi bubuk, 1 bungkus biskuit, 1 botol kecap manis, dan 1 botol saos tomat per paketnya,” jelas Iyan.
Tak hanya itu, kata dia, Kemensos juga mendirikan dapur umum dan Layanan Dukungan Psikososial didukung relawan kebencanaan.
Relawan kebencanaan tersebut, yaitu Taruna Siaga Bencana (Tagana), bersama pilar-pilar sosial lainnya, antara lain Pelopor Perdamaian, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan tenaga pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).
Untuk pendamping PKH sendiri juga menyiapkan 200 paket bahan kontak bagi anak-anak terdampak banjir.
Baca juga: Ada Kawasan Berpotensi Terisolasi karena Banjir di Trenggalek, Mensos Siapkan Dapur Umum
“Hingga saat ini, Tagana Trenggalek masih terus melakukan pemantauan bersama instansi dan unsur terkait guna mengantisipasi jika ada banjir susulan,” jelas Iyan.
Untuk diketahui, akibat banjir bandang tersebut sejumlah infrastruktur jembatan dan jalan putus total. Bahkan, warga di Desa Bangun, Kecamatan Munjungan hingga saat ini mengalami kesulitan akses akibat rusaknya jembatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.