Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Jangan Lama-lama Tentukan Capres, Jokowi Disebut Dorong PDI-P Segera Deklarasikan Ganjar

Kompas.com - 07/11/2022, 09:35 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, bukan tanpa maksud Presiden Joko Widodo mengungkapkan harapannya agar partai politik tak terlalu lama mengumumkan sosok calon presiden (capres).

Menurut dia, pernyataan Jokowi itu merupakan dorongan agar PDI Perjuangan dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) segera mendeklarasikan pencalonan Ganjar Pranowo sebagai presiden.

"Desakan Jokowi agar pengumuman capres tidak dibikin lama-lama oleh partai-partai politik sebetulnya ingin mengingatkan PDI-P dan Koalisi Indonesia Bersatu agar segera mendeklarasikan Ganjar," kata Ari kepada Kompas.com, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Menebak Sosok Capres-Cawapres yang Diinginkan Jokowi

PDI-P merupakan partai yang menaungi Ganjar. Hingga kini, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu belum juga mengumumkan capres yang bakal mereka usung.

Sementara, KIB merupakan koalisi bentukan tiga parpol pendukung pemerintahan Jokowi yakni Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Koalisi ini belum memutuskan nama capres, namun berulang kali melempar kode dukungan ke Ganjar.

Menurut Ari, lewat pernyataannya Jokowi sedianya ingin menyampaikan bahwa dirinya khawatir Ganjar disalip oleh dua sosok yang juga digadang-gadang menjadi kandidat kuat capres, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Pasalnya, Prabowo telah mendeklarasikan kesiapannya maju sebagai capres Partai Gerindra. Sementara Anies dideklarasikan sebagai capres Partai Nasdem.

"Jokowi tidak ingin momentum 'eranya Ganjar' tidak ditangkap dengan jeli oleh PDI-P dan KIB," ucap Ari.

Baca juga: Jokowi Minta Jangan Lama Tentukan Capres, PDI-P: Megawati Punya Waktu Sendiri

Ari berpandangan, dibandingkan dengan Prabowo dan Anies, besar kemungkinan Jokowi memberikan dukungannya untuk Ganjar.

Sebab, chemistry atau kedekatan yang terbentuk antara Jokowi dengan Ganjar bersifat natural. Keduanya berada di bawah payung yang sama, PDI Perjuangan.

"Jika kita membedah DNA linearitas pernyataan Jokowi dengan tiga capres itu, saya menerjemahkan keinginan Jokowi tentang sosok pelanjutnya ada pada Ganjar Pranowo," katanya.

Sementara, dengan Prabowo, kedekatan Jokowi baru terbangun setelah Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

Prabowo awalnya berseberangan dan menganggap remeh kemampuan mantan Wali Kota Solo itu. Namun, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut berbalik arah begitu memuja Jokowi usai didapuk menjadi Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju.

Berbeda dengan Anies, lanjut Ari, Jokowi tampak mengambil jarak. Ini terbukti salah satunya ketika Jokowi mencopot Anies dari kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Kabinet Indonesia Maju pada 2016 lalu.

"Jokowi bertipe kerja, dia tidak suka berbasa-basi apalagi memilin kata. Dengan Ganjar dia seide dan seirama," kata Ari.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com