Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hanif Sofyan
Wiraswasta

Pegiat literasi di walkingbook.org

Benci Roman dan Kinerja Nol Anies Baswedan

Kompas.com - 04/11/2022, 09:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jika Anies hanya sebagai pelanjut pembangunan karena tanggungjawab yang telah disematkan publik dalam sebuah elektoral, maka menjadi kewajibannya melanjutkan pembangunan yang tersisa, tertunda atau tak pernah terealisasi untuk dilanjutkan, diwujudkan atau diulang kaji mengikut perubahan sikon.

Padahal kritik nol itu adalah bagian dari kritik atas diri sendiri dari partai lain yang sebelumnya menjadi pengusung jawaranya—dalam hal ini Jokowi yang sebelumnya adalah Gubernur Jakarta yang tidak lain diusung oleh partainya Gembong Warsono.

Politik santun

Ada baiknya untuk berusaha bersikap bijak sebagai politisi, untuk mau berendah hati mengakui apa yang telah diupayakan oleh orang lain sekalipun dalam konteks rivalitas.

Bagaimanapun pencapaian pembangunan Jakarta adalah demi publik. Sekecil apapun hasilnya tetap saja sebuah hasil bukan preseden atau keburukan. Kecuali jika “prestasinya” adalah kejahatan semuanya.

Tentu saja kita berharap, setelah Anies, para pelanjutnya akan melengkapi kerja-kerja yang kurang, tertinggal, belum selesai atau harus dikaji ulang untuk kebaikan semuanya.

Jakarta adalah Indonesia mini, segala persoalan politiknya pun telah menjadi ajang gladi resik bagi pertarungan para parpol sebelum bisa masuk ke pilpres—termasuk 2024 yang akan begitu hot!

Jadi kita maklum pastilah panas kompor gas Pilpres 2024 yang menjadi pemicu makin panasnya persaingan menuju kursi 2024.

Apalagi PDIP-nya Gembong Warsono sedang ngotot mengincar kursi RI 1, sedangkan rivalitas utamanya tidak lain adalah mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang belum lama ini dinobatkan oleh Nasdem secara resmi sebagai calon kuatnya.

Ayolah, berusaha berkokok lebih keras, asah taji intelegensianya.

Saya tidak tahu apakah di akhir tulisan ini, saya masih netral atau ada tendensi mengarah ke satu titik pilihan politik tertentu. Anggaplah itu pilihan politik semu.

Namun itulah realitas yang mestinya harus disikapi dengan bijak secara politik. Jika sebenarnya kita yakin suara kriris kita bertendesi sesuatu, akan lebih baik jika diam atau berpolitiklah santun dan bijak.

Itu akan bisa mendulang elektabilitas, bukan menjatuhkan marwah sendiri.

Waspadalah rakyat makin cerdas—sekalipun tengah begitu rapuh setelah hantaman pandemi dan transisi ekonomi setelahnya, apalagi jika benar resesi 2023 akan menghantui kita.

Keep Clean Government, tetaplah damai, jaga demokrasi prosedural sebagai patron politik kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com