Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Pemuka Agama Sedunia, Gus Yahya: Selamat Datang di Tanah Hindu Negara Mayoritas Muslim

Kompas.com - 02/11/2022, 11:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Forum keagamaan Religion 20 (R20) resmi dimulai mulai hari ini, Rabu (2/11/2022), di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali.

Forum ini diinisiasi oleh Nahdlatul Ulama (NU) bekerja sama dengan Liga Muslim Dunia. Kemudian, dihadiri oleh para pemuka agama dan sekte dari berbagai belahan dunia.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan pembuka kepada para pemuka yang hadir dengan memamerkan pluralisme di Indonesia hingga saat ini.

"Selamat datang di Bali, Tanah Hindu dan negara berpenduduk mayoritas Islam," kata Gus Yahya, Rabu.

Baca juga: NU Klaim Forum R20 Bakal Berdampak Konkret Atasi Krisis Dunia

"Selamat datang di Bali, Tanah Hindu yang mengizinkan penampilan seni paling ikonik dari Aceh, wilayah dengan budaya sangat islami, untuk tampil di panggung kehormatan ini," ujarnya merujuk penampilan tari saman sebelum pembukaan.

Ia juga menyebut Bali sebagai Tanah Hindu yang telah mengizinkan NU, organisasi muslim terbesar Indonesia, bersama Liga Muslim Dunia untuk dapat membawa inisiatif R20 dengan menghadirkan pemuka agama di seluruh dunia.

"Selamat datang di Indonesia, negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia yang mengizinkan Bali untuk merawat kebudayaan Hindunya yang unik untuk dapat berkembang dan menghargai seluruh orang Indonesia," kata Gus Yahya.

Ia berharap bahwa forum ini dapat mencari solusi untuk memperjuangkan kemanusiaan di tengah berbagai masalah dan dinamika global.

Baca juga: Tak Ada Perwakilan Iran dan Taliban dalam Forum R20 NU, Mengapa?

NU menyebut bahwa 464 perwakilan dari 32 negara telah mengonfirmasi hadir dalam R20, dengan 40 pembicara dari 5 benua, termasuk di antaranya Paus Fransiskus yang akan diklaim hadir secara virtual dari Vatikan.

Selain para pemuka agama dan sekte dunia, terpantau hadir pula dalam pembukaan R20, di antaranya eks Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menkopolhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua MUI sekaligus Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar.

Namun, perhelatan ini tak lepas dari kontroversi karena diundangnya Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), organisasi sayap kanan India yang dikaitkan dengan kasus-kasus antikeragaman di Anak Benua.

NU mengklaim bahwa diundangnya RSS tak terlepas dari status India sebagai presidensi R20 berikutnya dan ormas itu dianggap representatif. Di samping itu, forum R20 akan menjadi ajang yang tepat untuk mendiskusikan masalah ini.

Gelaran R20 berikutnya akan menyesuaikan dengan tuan rumah helatan G20, di mana India akan menjadi presidensi berikutnya.

Baca juga: Gus Yahya Sebut R20 Akan Bahas Upaya Jadikan Agama sebagai Solusi, Bukan Masalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com