Salin Artikel

Sambut Pemuka Agama Sedunia, Gus Yahya: Selamat Datang di Tanah Hindu Negara Mayoritas Muslim

Forum ini diinisiasi oleh Nahdlatul Ulama (NU) bekerja sama dengan Liga Muslim Dunia. Kemudian, dihadiri oleh para pemuka agama dan sekte dari berbagai belahan dunia.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan pembuka kepada para pemuka yang hadir dengan memamerkan pluralisme di Indonesia hingga saat ini.

"Selamat datang di Bali, Tanah Hindu dan negara berpenduduk mayoritas Islam," kata Gus Yahya, Rabu.

"Selamat datang di Bali, Tanah Hindu yang mengizinkan penampilan seni paling ikonik dari Aceh, wilayah dengan budaya sangat islami, untuk tampil di panggung kehormatan ini," ujarnya merujuk penampilan tari saman sebelum pembukaan.

Ia juga menyebut Bali sebagai Tanah Hindu yang telah mengizinkan NU, organisasi muslim terbesar Indonesia, bersama Liga Muslim Dunia untuk dapat membawa inisiatif R20 dengan menghadirkan pemuka agama di seluruh dunia.

"Selamat datang di Indonesia, negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia yang mengizinkan Bali untuk merawat kebudayaan Hindunya yang unik untuk dapat berkembang dan menghargai seluruh orang Indonesia," kata Gus Yahya.

Ia berharap bahwa forum ini dapat mencari solusi untuk memperjuangkan kemanusiaan di tengah berbagai masalah dan dinamika global.

NU menyebut bahwa 464 perwakilan dari 32 negara telah mengonfirmasi hadir dalam R20, dengan 40 pembicara dari 5 benua, termasuk di antaranya Paus Fransiskus yang akan diklaim hadir secara virtual dari Vatikan.

Namun, perhelatan ini tak lepas dari kontroversi karena diundangnya Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), organisasi sayap kanan India yang dikaitkan dengan kasus-kasus antikeragaman di Anak Benua.

NU mengklaim bahwa diundangnya RSS tak terlepas dari status India sebagai presidensi R20 berikutnya dan ormas itu dianggap representatif. Di samping itu, forum R20 akan menjadi ajang yang tepat untuk mendiskusikan masalah ini.

Gelaran R20 berikutnya akan menyesuaikan dengan tuan rumah helatan G20, di mana India akan menjadi presidensi berikutnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/02/11021631/sambut-pemuka-agama-sedunia-gus-yahya-selamat-datang-di-tanah-hindu-negara

Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke