Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Projo: Hasil Musra yang Dipercepat Bukan Permintaan Jokowi

Kompas.com - 01/11/2022, 07:07 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan, rencana mempercepat penyampaian hasil Musyawarah Rakyat (Musra) bukan atas permintaan Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, pelaksanaan Musra yang jadwalnya menjadi lebih maju dari sebelumnya murni karena situasi politik yang semakin dinamis.

"Permintaan percepatan hasil Musra itu bukan dari Presiden Jokowi," ujar Budi Arie saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (31/10/2022).

"Soal percepatan Musra itu karena kami menilai dinamika politik terjadi percepatan yang luar biasa. Sehingga kami memandang perlu untuk melalukan penyesuaian-penyesuaian," kata dia.

Baca juga: Diunggulkan Jadi Capres di Musra Riau, Sandiaga: Jadi Pertimbangan Parpol

Musra merupakan forum yang digelar relawan Jokowi untuk menghimpun keinginan elemen masyarakat terkait calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Budi Arie mengatakan, meski dipercepat, panitia hingga saat ini tetap menjadwalkan Musra bisa digelar di seluruh Indonesia.

"Karena dari hasil Musra, kami tidak sebatas hanya mendapat nama-nama capres atau cawapres untuk Pilpers 2024, tetapi yang jauh lebih penting kami mendapat input dan masukan apa yang menjadi kehendak rakyat di daerah-daerah," kata Budi Arie.

"Dari mulai isu pendidikan, kesehatan, soal tanah yang HGU-nya sudah habis untuk di berikan kepada rakyat untuk mengelola dan berbagai isu kerakyatan lainnya," ujar dia.

Sebelumnya Budi Arie mengatakan, laporan hasil akhir Musra akan dipercepat pelaksanaannya.

Baca juga: Ganjar Masuk 3 Besar Bursa Capres Musra Riau, Relawan Jokowi: Sanksi Tak Pengaruhi Dukungan Masyarakat

Semula, laporan akhir Musra akan dilakukan pada pekan kedua Maret 2023. Namun, pihaknya memutuskan untuk mempercepat penyampaian laporan menjadi pada pekan keempat Januari 2023.

“Kami akan mempercepat dari yang awalnya Maret 2023 menjadi Januari 2023. Inilah dinamika politik, memang banyak sesuatu di luar prediksi,” ujar Budi Arie dalam pemaparan hasil Musra 3 di kawasan Sudirman pada Rabu (26/10/2022).

Dia pun mengungkapkan, Musra terakhir akan digelar di Istora Senayan Jakarta dan rencananya dihadiri oleh Presiden Jokowi

Para relawan akan melaporkan hasil yakni siapa nama capres dan cawapres yang dirangkum dari keinginan peserta Musra seluruh Indonesia.

Awak media sempat menanyakan apakah jadwal yang dimajukan ini berkaitan dengan deklarasi Partai Nasdem yang telah menetapkan Anies Baswedan Sebagai capres yang diusung pada Pemilu 2024.

Namun, Budi Arie hanya kembali menyinggung soal dinamika politik yang sangat cepat akhir-akhir ini.

Baca juga: Nama Jokowi Tak Muncul di Bursa Capres Musra 3, Panitia: Mungkin Masyarakat Sudah Paham

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com