JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebutkan, pertahanan udara dan laut Indonesia memerlukan investasi lebih untuk memperkecil ketertinggalan.
Prabowo mengakui bahwa Indonesia sempat lengah ketika tidak dihadapi dengan gangguan besar-besaran dalam puluhan tahun ke belakang.
Ia mencontohkan gangguan tersebut seperti pertempuran atau pemberontakan yang melibatkan pihak asing.
Akibatnya, perhatian negara terhadap investasi pertahanan nasional menjadi lengah.
“Ini makin membuat kita, menurut saya, agak lengah dalam investasi kita dalam pertahanan. Akibatnya, angkatan udara dan angkatan laut kita perlu suatu investasi yang lebih untuk mengejar ketertinggalan,” kata Prabowo di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Baca juga: Prabowo Sebut Perang Rusia-Ukraina Berdampak Global
Prabowo mengatakan, investasi terhadap pertahanan nasional diperlukan untuk menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di samping itu, ia mengatakan, penguatan pertahanan nasional juga bisa untuk menjaga kekayaan negara agar tidak dirampas oleh negara lain.
“Kita perlu investasi lebih untuk menjamin bahwa kita bisa menjaga, terutama keutuhan wilayah kita. Kedua, kekayaan bangsa kita tidak dicuri dan dirampas oleh pihak-pihak luar,” ujar Prabowo.
Kendati perlu memperkecil ketertinggalan pada aspek pertahanan udara dan laut, Prabowo tetap tak melupakan aspek matra darat.
Baca juga: Prabowo Harap Akan Ada Banyak Kontrak Kerja Sama Pertahanan di Acara Indo Defence
Menurut Prabowo, pertahanan modern tidak bisa hanya mengandalkan satu matra semata.
Ia mengatakan, matra darat, laut, dan udara mesti berkembang dengan serasi dan seimbang.
“Tidak bisa satu sektor satu matra. Jadi kalau bicara pertahanan secara utuh atau peperangan secara utuh, tidak ada yang mana prioritas laut atau udara. Jadi ini adalah harus seimbang dan harus serasi,” kata Prabowo.
Baca juga: Prabowo: Tidak Ada Bangsa di Dunia Berniat Perang, tapi Kenyataannya…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.