Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahun Pemerintahan Jokowi, BEM UI Kritik Peran Ma'ruf Amin

Kompas.com - 26/10/2022, 21:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengkritik Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang dinilai tidak berperan dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menurut Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI Melki Sedek Huang, keberadaan Ma'ruf pun seolah hanya menjadi 'pajangan' di pemerintahan Jokowi.

"Masyarakat juga sudah tahu bagaimana Pak Ma'ruf Amin itu terkesan tidak membantu pemerintahan Pak Jokowi. Oleh karena itu, kita menganggap bahwa peranan Pak Ma'ruf Amin tidak lebih dari sekadar pajangan di sekolah-sekolah dasar," kata Melki kepada Kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Baca juga: Faldo Maldini Sindir BEM UI Jago Bikin Meme

Melki berpendapat, Ma'ruf semestinya lebih sering tampil di depan publik supaya tidak selalu Jokowi yang muncul seorang diri.

Ia mengatakan, seorang wakil presiden harus hadir menemani presidennya sambil memperikan pendapat yang konstruktif.

Seorang wakil presiden, kata Melki, juga harus menjawab kegelisahan yang dirasakan publik.

"Nyatanya, kita selalu dihadirkan dengan Pak Jokowi yang seorang diri tapi Pak Jokowi juga tidak mampu menjawab hal-hal tersebut sehingga kita mempertanyakan betul peranan wakil presiden itu apa selain untuk memenangkan kontestasi tahun 2019," kata Melki.

Ma'ruf memang kerap dikritik karena dianggap jarang muncul ke publik. Kritik serupa pernah dilancarakan BEM Universitas Negeri Semarang yang menjuluki Wapres sebagai The King of Silent.

Baca juga: 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, BEM UI: Cukup Sudah Kegelisahan Ini

Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi pun pernah angkat bicara mengenai beragam kritik yang diarahkan kepada Ma'ruf.

Menurut Masduki, sejauh ini Ma'ruf bekerja dengan baik dalam mengoordinasikan tugas-tugas yang dilimpahkan oleh Presiden Joko Widodo kepada Wapres.

Masduki pun menekankan, Presiden dan Wakil Presiden bukanlah pekerja eksekutorial atau orang yang mengeksekusi sebuah kebijakan karena hal itu adalah tugas menteri dan kepala lembaga.

"Artinya bahwa memang Wapres bekerja. Bahwa bekerja tidak selalu didengungkan, tidak selalu disuarakan, iya. Karena memang Wapres kita ini dengan gaya low profile punya argumentasi tersendiri. Kalau Presiden sudah berbicara ya, cukup lah," kata Masduki, 7 Juli 2021.

Bantahan Juru Bicara Wakil Presiden

Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi membantah kritik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menyebut Ma'ruf Amin bagaikan 'pajangan' di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Masduki mengatakan, selama tiga tahun menjabat sebagai wakil presiden, Ma'ruf Amin telah mengerjakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

Dia mencontohkan, Ma'ruf Amin yang diserahi tanggung jawab mengenai masalah Papua dan terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk mewujudkan kesejahteraan di daerah tersebut.

Baca juga: BEM UI Beri IPK 1,0 kepada Kapolri dan Ketua KPK, Ini Alasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com