Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Ungkap Demokrat Minta Anies Pertimbangkan AHY jadi Cawapres

Kompas.com - 25/10/2022, 18:47 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengungkapkan, Partai Demokrat meminta kepada Anies Baswedan untuk mempertimbangkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Hal tersebut terjadi saat pembahasan cawapres yang dilakukan tim kecil pembentukan koalisi Nasdem-Demokrat-PKS di rumah Anies Baswedan, Selasa (25/10/2022) siang.

Willy mengatakan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman yang meminta Anies agar mempertimbangkan AHY.

Baca juga: Tim Kecil Nasdem-Demokrat-PKS Bahas Cawapres di Rumah Anies, AHY Hadir

"Ya Demokrat Pak Benny K Harman yang menyampaikan," ujar Willy saat dihubungi, Selasa (25/10/2022).

Willy menjelaskan kenapa bukan AHY sendiri yang meminta kepada Anies Baswedan, padahal hadir dalam pertemuan tersebut.

Menurutnya, AHY telat datang ke acara makan siang itu. AHY disebut Willy baru datang 15 menit sebelum pertemuan tim kecil berakhir.

Baca juga: AHY Bersyukur Demokrat Salip Golkar: Jangan Jemawa

"Sekjennya lagi enggak bisa datang, maka mungkin ketum (AHY) yang langsung hadir," ucapnya.

Kemudian, Willy membeberkan AHY akan bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh besok.

Hanya, dia belum membeberkan kapan dan lokasi pasti dari pertemuan AHY dan Surya Paloh.

"Pertemuannya om dan ponakan saja. Ngobrol-ngobrol saja," imbuh Willy.

Diketahui, Partai Demokrat mengusulkan agar AHY menjadi cawapres untuk mendampingi Anies di Pilpres 2024.

Baca juga: PKS Berpotensi Hengkang dari Koalisi jika AHY Ngotot Jadi Cawapres Anies

Sementara, PKS menginginkan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang menjadi cawapres.

Untuk Nasdem, mereka tidak ingin cawapres Anies berasal dari kader partai politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com