Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Suara Puan Tetap Rendah meski Ganjar Tak Dapat Tiket Capres 2024

Kompas.com - 23/10/2022, 14:55 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap bahwa Puan Maharani kemungkinan besar tidak akan mendapatkan limpahan suara yang signifikan apabila ia yang dipilih PDI-P maju capres 2024, bukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Tidak otomatis ada limpahan suara dari Ganjar ke Puan ketika Ganjar tidak maju, itu yang kita lihat," ujar peneliti SMRC Deni Irvani dalam hasil survei SMRC per 3-9 Oktober 2022 yang dirilis pada Minggu (23/10/2022).

Dalam hasil survei itu, sejauh ini Ganjar masih memiliki elektabilitas paling kuat dari berbagai simulasi yang dilakukan, disusul Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang bersaing ketat.

Baca juga: Nasib Dewan Kolonel Pendukung Puan Maharani Usai Dapat Surat Cinta DPP PDI Perjuangan

Jika pemilihan presiden digelar saat ini, dengan simulasi 4 nama tertutup (Ganjar, Prabowo, Anies, dan Puan), maka Puan ada di urutan buncit dengan elektabilitas hanya 5,6 persen.

Sementara itu, Ganjar dapat memperoleh suara 30,1 persen, disusul Prabowo 26,4 persen, dan Anies 25,1 persen. Puan diprediksi tersisih ke putaran kedua.

Dengan simulasi 3 nama tertutup (Prabowo, Anies, dan Puan), nasib Puan diprediksi tak jauh beda karena tingkat keterpilihannya cuma 10,4 persen.

Pada simulasi ini, ada 19,1 persen responden yang belum memutuskan. Seandainya pun Puan menggasak seluruh suara mereka, tingkat keterpilihan putri Megawati Soekarnoputri itu masih di angka 29,5 persen, alias masih keok dari Prabowo dan Anies.

Prabowo dan Anies diprediksi bakal melenggang mulus ke putaran kedua, jika Ganjar tak ikut kontestasi, dengan elektabilitas 39,3 persen (Prabowo) dan 31,2 persen (Anies).

Baca juga: Puan Maharani Dinilai Bijaksana jika Buka Jalan untuk Ganjar Jadi Capres PDI-P

Walaupun demikian, elektabilitas Puan dalam 1,5 tahun mulai merangkak naik meskipun landai.

Berdasarkan survei SMRC pada Mei 2021, elektabilitas Puan hanya 0,3 persen. Sempat naik-turun di bawah 1 persen, elektabilitas Puan kembali menyentuh 0,3 persen pada Mei 2022.

Namun, per survei SMRC pada Agustus 2022, elektabilitas Puan mencapai 1 persen, dan naik jadi 2,1 persen per Oktober 2022.

SMRC mengeklaim survei ini dilakukan dengan populasi seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.220 responden. Response rate sebesar 1.027 atau 84 persen, dengan margin of error survei diperkirakan ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com