Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Cara Buat Obat Herbal Pengganti Obat Sirup, Mampu Atasi Anak Demam dan Batuk Pilek

Kompas.com - 21/10/2022, 13:23 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) membagikan tips cara membuat obat herbal untuk mengobati anak demam dan pereda batuk pilek.

Ramuan ini bisa menjadi alternatif pilihan bagi para ibu yang tengah bingung mencari cara pengobatan yang tepat bagi anak. Apalagi, obat tablet maupun puyer yang direkomendasikan sebagai pengganti obat sirup memiliki rasa pahit.

Kendati begitu perlu diingat, konsumsi ramuan herbal juga perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

"Konsumsi ramuan herbal pada anak tetap perlu dikonsultasikan dahulu kepada dokter atau tenaga kesehatan," kata Ketua Umum PDPOTJI, Inggrid Tania dalam keterangan resmi, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: Lima Produk Obat Sirup Ditarik Peredaran, BPOM Solo: Obat Herbal Sirup Logo Jamu Bisa Digunakan

Ada dua ramuan yang direkomendasikan, yaitu untuk anak usia 1-12 tahun dan untuk anak usia 6 bulan sampai 1 tahun.

Pada anak yang sehat, 2 ramuan herbal ini dapat dikonsumsi 1 kali sehari dengan tujuan memelihara kesehatan dan menguatkan daya tahan tubuh.

Berikut ini cara buatnya.

1. Untuk anak usia 1-12 tahun

Nama ramuan: Sirup Madu Bawang Jahe

Dosis: 3 kali 5 mililiter sehari, sebelum atau sesudah makan.

Bahan-bahan:

• 30 ml madu murni

• 1 siung bawang merah, dicincang halus

• 1 siung bawang putih, dicincang halus

• 10 gram jahe segar, dicincang halus

• ½ buah jeruk nipis, diperas

Cara Membuat:

• Masukkan cincangan bawang merah, bawang putih dan jahe ke dalam botol yang berisi madu, lalu masukkan air perasan jeruk nipis.

• Tutup botolnya, lalu kocok atau guncang-guncang botolnya.

• Diamkan dalam suhu kamar selama 8 jam, sehingga didapatkan sirup dengan konsistensi encer.

• Saring, tuang ke dalam botol obat yang bersih dan kering.

• Siap dikonsumsi dengan takaran 1 sendok teh (5ml) sekali minum.

• Simpan dalam kulkas dan habiskan dalam waktu 2-3 hari.

Peragaan pembuatannya bisa disimak dalam YouTube Dokter Herbal TV

2. Untuk bayi usia 6 bulan - 1 tahun

Nama ramuan: Susu Kunyit

Dosis: 3 kali sehari, sebelum atau sesudah makan

Bahan-bahan:

• 1/8 – 1/4 sendok teh kunyit bubuk (diutamakan kunyit bubuk organik)

• ASI atau Susu Formula dengan volume yang biasa dikonsumsi

Cara Membuat:

• Siapkan ASI/ susu formula hangat dalam gelas, masukkan kunyit bubuk, lalu aduk sampai rata.

• Siap diminum

Peragaan pembuatannya bisa disimak dalam YouTube Dokter Herbal TV.

Baca juga: 9 Bahan Herbal untuk Meredakan Flu Ketika Musim Hujan, Jangan Keliru

Inggrid menyampaikan, bahan-bahan herbal dalam ramuan yang ia rekomendasikan secara empirik terbukti aman dan berkhasiat dalam membantu menurunkan demam dan meredakan batuk pilek pada ada tanpa ada laporan efek samping.

Hasil-hasil penelitian juga mengonfirmasi adanya keamanan penggunaan pada anak sebagai anti oksidan atau penangkal radikal bebas, penguat daya tahan tubuh (imunomodulator), anti-inflamasi (antiperadangan), dan antipiretik (penurun demam).

Lalu, antitusif (penekan refleks batuk), mukolitik (pengencer dahak), dekongestan (pelega kongesti hidung), dan anti-alergi yang ringan pada anak.

"Konsumsi ramuan herbal ini menjadi kontra indikasi pada anak yang alergi terhadap salah satu bahan. Tetapi kasus alergi terhadap bahan herbal sangat amat jarang," tutur Inggrid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com