Bagi Trimedya, langkah Ganjar yang bermanuver untuk Pilpres 2024 sudah kelewat batas. Dia menyebut Ganjar kemlinthi atau dalam istilah orang Jawa berarti sombong atau congkak.
“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan stuktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kabupaten/kota, itu baru,” kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, pernyataan Ganjar justru menunjukkan bahwa dia taat terhadap keputusan PDI-P. Sebabnya, Ganjar mengatakan siap maju jika diusung oleh partainya.
"Itu juga sekaligus menutup bagi berbagai spekulasi beredar selama ini bahwa Ganjar Pranowo akan maju dari partai politik lain, termasuk melalui Koalisi Indonesia Bersatu sekalipun tanpa restu PDI Perjuangan," kata Bawono kepada Kompas.com, Kamis (20/10/2022).
Melihat sepak terjangnya sejauh ini, Bawono menilai, Ganjar merupakan kader yang patuh dan setia terhadap apa pun keputusan partai.
Ini tercermin dari sikap tenang Ganjar menanggapi elektabilitasnya yang tinggi, juga sejumlah partai politik yang meliriknya menjadi capres.
Kesetiaan Ganjar, kata Bawono, tak lepas dari jasa PDI-P yang sangat besar sehingga mampu menjadikan dia sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode.
Saat itu, Ketua DPP PDI-P yang juga putri Megawati, Puan Maharani, menjadi komandan lapangan yang berhasil mengantarkan Ganjar ke kursi Jateng-1.
Baca juga: Ganjar Dulu Bilang Capres Urusan Megawati, Kini Blak-blakan Siap Calonkan Diri
Oleh karenanya, Bawono yakin, hampir tidak mungkin Ganjar berani maju di gelanggang pemilihan presiden tanpa mengantongi restu Megawati.
"Apabila Ganjar Pranowo nekat untuk maju melalui partai lain tanpa restu PDI Perjuangan, maka besar kemungkinan suara pemilih di 'kandang banteng' di Jawa Tengah tidak akan solid kepada Gubernur Jawa Tengah tersebut," ujar Bawono.
"Lalu juga Ganjar Pranowo akan mendapat peniliaian sebagai politisi oportunis tidak taat partai," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.