Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaget Lihat Brigadir J Masih Hidup, AKBP Arif Rachman Diajak Brigjen Hendra Menghadap Sambo

Kompas.com - 19/10/2022, 12:46 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eks Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Brigjen Hendra Kurniawan mengajak Wakil Kepala Detasemen B Paminal Divisi Propam AKBP Arif Rachman Arifin bertemu dengan Ferdy Sambo usai melihat sebuah fakta mengejutkan.

Melalui rekaman kamera CCTV, Arif melihat Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih hidup saat Sambo tiba di rumah dinas, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hal tersebut membuat Arif diajak oleh Hendra untuk menghadap ke ruang kerja Ferdy Sambo.

Awalnya, Arif kaget dengan apa yang baru saja dia lihat di rekaman kamera CCTV, di mana Brigadir J sedang berjalan di taman rumah saat Sambo tiba di rumah dinas.

Baca juga: Dakwaan Jaksa: Brigjen Hendra Perintahkan AKBP Arif Buat File Pelecehan Fiktif Putri Candrawathi

Padahal, berdasarkan keterangan Polres Metro Jakarta Selatan dan Mabes Polri, Brigadir J tewas sebelum Sambo tiba. Brigadir J disebut tewas karena baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Usai melihat rekaman itu, Arif langsung menelepon Hendra selaku senior sekaligus atasannya untuk meminta petunjuk dan arahan.

Saat menelepon Hendra, suara Arif bergetar dan ketakutan.

"Mendengar suara Arif Rachman Arifin melalui telepon gemetar dan takut, Hendra Kurniawan menenangkannya," ujar Jaksa Penuntut Umum dalam sidang dakwaan Brigjen Hendra Kurniawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Brigjen Hendra Kurniawan Dibohongi Ferdy Sambo Saat Baru Tiba di TKP Pembunuhan Yosua

Sembari menenangkan Arif, Hendra mengajak Arif untuk menghadap ke ruang kerja Sambo. Keduanya pun bertemu Sambo pada Rabu (13/7/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.

Sambo langsung bertanya kenapa keduanya datang ke ruang kerjanya. Hendra lantas menjawab bahwa Arif ingin melaporkan apa yang dia lihat melalui rekaman kamera CCTV.

Hendra menjelaskan, ada perbedaan antara keterangan Sambo dan rekaman kamera CCTV perihal kematian Brigadir J.

Keterangan Sambo, dirinya baru tiba di rumah dinas saat Brigadir J sudah tewas karena terlibat baku tembak dengan Bharada E. Rekaman CCTV justru menampilkan sebaliknya.

Hendra sampai dua kali menjelaskan perbedaan keterangan itu kepada Sambo. Namun, Sambo tidak percaya, "masa sih?"

Melihat Sambo tidak percaya, Hendra meminta Arif yang menjelaskan ulang. Setelah dijelaskan kembali perihal temuan tersebut, Sambo justru marah.

"Ferdy Sambo mengatakan, 'itu keliru'. Arif Rachman Arifin mendengar nada bicara Ferdy Sambo sudah mulai meninggi atau emosi," ujar Jaksa.

Baca juga: Dalam Dakwaan, Putri Candrawathi Karang Cerita ke Brigjen Benny Ali, Klaim Dilecehkan Brigadir J

Sambo kemudian mempertanyakan kenapa mereka tidak percaya dengan dirinya. Di sini, wajah Sambo sudah tegang dan marah.

Alhasil, Sambo meminta agar rekaman kamera CCTV itu jangan sampai bocor. Dia juga menginstruksikan agar rekaman CCTV dimusnahkan.

Setelah itu, Hendra dan Arif keluar dari ruang kerja Sambo. "Sudah Rif kita percaya saja", ucap Hendra kepada Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com