Sugik Nur: Yakin, enggak bohong?
Bambang: Yakin, enggak bohong.
Sugik Nur: Pak Bambang enggak bohong?
Bambang: Demi Allah saya datang ke rumahnya.
Percakapan ini sempat membuat Mahmud naik pitam. Sebab, sejauh ingatannya, Bambang memang pernah datang ke rumahnya, tetapi, sama sekali tidak membahas tentang masa SMA ataupun ijazah SMA Jokowi.
"Kalau waktu ketemu dia nanya saya soal iijazah SMA, pasti saya akan konfirmasi kenapa kamu ngomongnya ngawur seperti itu. Lah ini tidak. Dia cuma singgung soal ada capres Pak Andika dan Gibran. Bahkan, terakhir dia minta nomornya Gibran," ujar Mahmud.
Baca juga: SMPN 1 Surakarta Beberkan Bukti Bahwa Ijazah Jokowi Asli
Meski sempat terbawa emosi, Mahmud kini sudah bisa mengendalikan amarahnya terhadap konten fitnah Bambang Tri. Ia berpikir, biar saja Bambang Tri atau siapa pun menyebarkan fitnah apa pun.
Hal yang terpenting bagi Mahmud adalah orang-orang tersebut harus mampu mempertanggungjawabkan aksinya di hadapan hukum.
Mahmud sendiri merupakan alumnus SMAN 6 Surakarta. Ia masuk ke SMA tersebut sama seperti Jokowi, yakni Januari 1977 dan lulus pada April 1980.
Sejak kelas 1 hingga kelas 3, Mahmud memang teman satu kelas, bahkan satu bangku dengan Jokowi. Ia mempersilakan siapa pun untuk mengkroscek informasi ini ke teman-teman seangkatannya di SMAN 6 Surakarta.
"Saya bisa sebangku itu karena teman SMP-nya Pak Jokowi itu tetangga saya. Jadi, sebelum masuk SMA, ya sudah kenal. Makanya ketika pas masuk kelas 1 SMA, kami sama-sama nyari yang sudah kenal saja. Akhirnya jadi duduk satu bangku," ujar Mahmud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.