Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Pribadi Lukas Datangi KPK, Serahkan Hasil Pemeriksaan Dokter Singapura

Kompas.com - 17/10/2022, 19:52 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter pribadi Gubernur Papua Lukas Enembe, Anton Mote bersama sejumlah pengacara Lukas mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna menyampaikan laporan pemeriksaan medis dari dokter Singapura.

Anton mengatakan, dokter dari Singapura tersebut telah memeriksa dan merawat Lukas selama beberapa tahun terakhir di negara tersebut.

Adapun pemeriksaan terhadap Lukas sebelumnya dilakukan di kediamannya di Koya Tengah, Muara Tami, Jayapura pekan lalu.

“Saya hanya melaporkan hasil pemeriksaan dari dokter DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan) dari Singapura yang kemarin melakukan pemeriksaan,” kata Mote saat ditemui awak media di KPK, Senin (17/10/2022).

Baca juga: KPK Ungkap Alasan Belum Jemput Paksa Lukas Enembe: Keselamatan Rakyat

Menurut Mote, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dari Singapura tersebut, ditemukan sejumlah penyakit yang diderita Lukas, seperti jantung, ginjal, hipertensi, diabetes, hiperkolesterol, dan stroke.

Ia menyebut, berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut terdapat sejumlah rekomendasi.

Salah satunya adalah magnetic resonance angiography (MRA) atau pemeriksaan radiologi untuk pembuluh darah. 

“Sampai saat ini kita belum bisa laksanakan. Karena kondisi massa dan warga yang memutuskan Pak Gubernur tak boleh keluar rumah,” tutur dia.

Sementara itu, saat ini Lukas sedang dalam masa observasi dan menjalani perawatan di bawah pengawasan dirinya. 

Selain itu, kata Mote, dalam pertemuan tersebut, pihaknya telah menemui dokter KPK.

Ia mengaku dalam waktu ke depan akan menemui dokter Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Pengurus Besar (PB IDI), dan dokter KPK.

Ia mengaku akan melaporkan kondisi Lukas.

“Kami akan bicarakan, saya akan melaporkan secara lengkap terkait kondisi Bapak Gubernur,” kata dia.

Baca juga: KPK Temukan Dokumen Aliran Uang yang Perkuat Suap dan Gratifikasi Lukas Enembe

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengaku pihaknya meminta hasil pemeriksaan dokter dari Singapura terhadap Lukas.

Meski demikian, KPK tetap akan mencari second opinion terkait kondisi Lukas. Lembaga antirasuah ini akan berkoordinasi dengan IDI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

Nasional
Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Nasional
Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Nasional
Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Nasional
Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Nasional
Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Nasional
PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

Nasional
Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran karena Penyelesaian Sengketa Jurnalistik Dialihkan ke KPI

Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran karena Penyelesaian Sengketa Jurnalistik Dialihkan ke KPI

Nasional
Anggota Komisi III: Pansel KPK Harus Paham Persoalan Pemberantasan Korupsi

Anggota Komisi III: Pansel KPK Harus Paham Persoalan Pemberantasan Korupsi

Nasional
KSAL: Pembangunan Scorpene 7 Tahun, Indonesia Perlu Kapal Selam Interim

KSAL: Pembangunan Scorpene 7 Tahun, Indonesia Perlu Kapal Selam Interim

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Utamakan Peningkatan Pendidikan daripada Insfrastuktur

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Utamakan Peningkatan Pendidikan daripada Insfrastuktur

Nasional
UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg: Hanya Kebetulan

UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg: Hanya Kebetulan

Nasional
Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran Karena Melarang Media Investigasi

Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran Karena Melarang Media Investigasi

Nasional
Khofifah Mulai Komunikasi dengan PDI-P untuk Maju Pilkada Jatim 2024

Khofifah Mulai Komunikasi dengan PDI-P untuk Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
Gerindra Tegaskan Kabinet Belum Dibahas Sama Sekali: Prabowo Masih Kaji Makan Siang Gratis

Gerindra Tegaskan Kabinet Belum Dibahas Sama Sekali: Prabowo Masih Kaji Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com