Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lestarikan Populasi Cumi Bangka, Kementerian KP Rilis Konsep Refugia Perikanan

Kompas.com - 14/10/2022, 12:06 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

“Nantinya, naskah akademis ini akan kami sempurnakan dan menjadi kado untuk ulang tahun Pemprov Babel yang akan diserahkan kepada gubernur. Naskah ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai landasan dalam pengelolaan sumber daya perikanan di Babel,” tuturnya.

Kusdiantoro menjelaskan, Indonesia saat ini tengah membangun konsep refugia perikanan melalui kegiatan South East Asian Fisheries Development Center (SEAFDEC) Fisheries Refugia.

Dalam hal tersebut, Indonesia melalui Kementerian KP menjadi unit pelaksana teknis kegiatan bersama dengan beberapa negara anggota SEAFDEC lainnya, yaitu Thailand, Kamboja, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.

“Melalui FGD ini, saya berharap dapat menghasilkan suatu wilayah yang dikelola dengan konsep refugia melalui dukungan dari semua stakeholder terkait,” jelas Kusdiantoro.

Baca juga: FGD Reformasi Hukum Peradilan, Sejumlah Aktivis dan Pakar Hukum Kumpul di Kemenko Polhukam

Sementara itu, peneliti BRPSDI Amula Nurfiani mengatakan bahwa wilayah yang ditetapkan dalam refugia perikanan bukan merupakan zona larang ambil.

Adapun penetapan wilayah dalam refugia perikanan merupakan area yang dapat dikelola secara berkelanjutan. Wilayah ini juga pada saat tertentu harus ditutup, terutama saat musim puncak pemijahan cumi-cumi.

“Penutupan penangkapan diperlukan demi kepentingan rekrutmen dan menjaga keberlangsungan hidup cumi-cumi,” ucapnya.

Amula menjelaskan, luas kawasan refugia perikanan yang direkomendasikan adalah 157.668,35 hektar (ha).

Kawasan tersebut, kata dia, berada di wilayah perairan Pulau Bangka bagian utara, meliputi Perairan Utara Tuing, Gugusan Karang Jagur, Pesisir Belinyu, dan Pesisir Riau Silip.

Baca juga: Kredit Fiktif, 7 Tersangka Anggaran BPRS Bangka Belitung Ditahan Polisi

Apresiasi dari Pemprov Babel

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris DKP Babel Wahyono memberikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan pemerintah pusat untuk ikut serta melestarikan komoditas cumi-cumi di perairan Babel.

“Mewakili Pemprov Kepulauan Bangka Belitung, kami sangat mendukung dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian KP karena telah melakukan kajian fisheries refugia ini,” ujarnya.

Untuk mengimplementasikannya, lanjut Wahyono, dibutuhkan komitmen berbagai stakeholder terkait.

Baca juga: Bangkai Cumi-cumi Raksasa Terdampar di Pantai Selandia Baru, Seperti Apa?

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa kawasan konservasi perairan Indonesia terus bertambah setiap tahun dan pada 2030 ditargetkan mencapai 32,5 juta ha.

“Langkah ini berkaitan dengan implementasi program ekonomi biru yang salah satunya melalui perluasan kawasan konservasi,” jelasnya.

Selain itu, kata Trenggono, Kementerian KP juga tengah membuat rencana target untuk dapat memperluas kawasan konservasi hingga 30 persen dari luas perairan.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com