Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Magelang, Kuat Ma’ruf Sempat Desak Putri Candrawathi untuk Lapor ke Ferdy Sambo

Kompas.com - 12/10/2022, 17:48 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Asisten rumah tangga Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kuat Ma’ruf sempat mendesak Putri Candrawathi untuk melapor ke suaminya tentang perbuatan yang dilakukan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat saat berada di Magelang, Jawa Tengah.

Perbuatan itu diakui Putri belakangan sebagai pemerkosaan yang dilakukan Yosua.

Hal tersebut termuat dalam dakwaan terhadap tersangka Ferdy Sambo yang dilihat Kompas.com di situs resmi PN Jakarta Selatan.

“Ibu harus lapor bapak, biar di rumah ini tidak ada duri dalam rumah tangga ibu,” ungkap Kuat tertulis dalam dakwaan tersebut.

Padahal, Kuat saat itu tidak mengetahui secara persis tindakan yang dilakukan Yosua ke Putri.

Baca juga: Soal Pisau yang Dibawa Kuat Maruf, Komnas HAM: Dia Marah ke Brigadir J

Cuplikan dakwaan itu telah diizinkan oleh Humas PN Jaksel Djuyamto untuk dipublikasikan pada Rabu (12/10/2022).

Desakan Kuat ke Putri itu disampaikan pada 7 Juli 2022, tepat sehari sebelum pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua.

Dalam dakwaan, dijelaskan bahwa pada sore hari di tanggal itu, tepatnya di rumah Ferdy Sambo Kawasan Kabupaten Magelang sempat terjadi keributan antara Kuat dan Yosua.

Selanjutnya, sekitar pukul 19.30 WIB, Putri menelepon Bharada Richard Eliezer yang saat itu sedang berada di Mesjid Alun-alun Kota Magelang bersama saksi Bripka Ricky Rizal untuk kembali ke rumah Magelang.

Sesampainya di rumah Magelang, Bharada Richard dan Bripka Ricky mendengar ada keributan namun tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi di rumah tersebut.

Mereka kemudian masuk ke kamar Putri yang sedang tiduran dengan berselimut di atas kasur.

Saat itu Bripka Ricky bertanya kepada Putri.

"Ada apa, Bu?" tanya Ricky.

"Yosua dimana?" Putri menjawab sambil meminta Ricky untuk memanggil Yosua untuk menemuinya.

Baca juga: Manipulatif Sejak Awal, Ferdy Sambo Diyakini Sulit Lolos dari Pasal Pembunuhan Berencana

Sebelum memanggil Yosua untuk menemui Putri di kamar, Bripka Ricky terlebih dahulu ke lantai satu mengambil senjata api milik Yosua lalu mengamankan kedua senjata tersebut ke lantai dua di kamar anak Ferdy Sambo dan Putri.

Setelah itu, Bripka Ricky kembali ke lantai satu untuk menghampiri Yosua.

Bripka Ricky pun bertanya kepada Yosua.

"Ada apaan Yos?" ungkap Ricky kala itu.

Dijawab oleh Yosua, "enggak tau Bang, kenapa Kuat marah sama saya".

Kemudian Bripka Ricky sempat mengajak Yosua ke rumah karena dipanggil Putri, namun sempat ditolak oleh Yosua.

Baca juga: Mungkinkah Ferdy Sambo Lolos dari Jerat Pasal Pembunuhan Berencana?

Akan tetapi Bripka Ricky berusaha membujuk Yosua untuk bersedia menemui Putri di dalam kamarnya di lantai dua.

Kemudian Yosua pun bersedia menemui Putri. Di dalam kamar, Yosua duduk di lantai sementara Putri duduk di atas kasur sambil bersandar.

Setelah itu, Bripka Ricky meninggalkan Putri dan Yosua berdua berada di dalam kamar sekitar menit lamanya.

Setelah itu Yosua keluar dari kamar, dan Kuat masuk ke kamar Putri untuk mendesaknya melapor ke Ferdy Sambo.

Diketahui, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf, Bripka Ricky Rizal, dan Bharada Richard Eliezer merupakan tersangka kasus pembunuhan Brigadir Yosua.

Pembunuhan berencana Brigadir Yosua terjadi pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com