JAKARTA, KOMPAS.com – Asisten rumah tangga Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kuat Ma’ruf sempat mendesak Putri Candrawathi untuk melapor ke suaminya tentang perbuatan yang dilakukan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat saat berada di Magelang, Jawa Tengah.
Perbuatan itu diakui Putri belakangan sebagai pemerkosaan yang dilakukan Yosua.
Hal tersebut termuat dalam dakwaan terhadap tersangka Ferdy Sambo yang dilihat Kompas.com di situs resmi PN Jakarta Selatan.
“Ibu harus lapor bapak, biar di rumah ini tidak ada duri dalam rumah tangga ibu,” ungkap Kuat tertulis dalam dakwaan tersebut.
Padahal, Kuat saat itu tidak mengetahui secara persis tindakan yang dilakukan Yosua ke Putri.
Baca juga: Soal Pisau yang Dibawa Kuat Maruf, Komnas HAM: Dia Marah ke Brigadir J
Cuplikan dakwaan itu telah diizinkan oleh Humas PN Jaksel Djuyamto untuk dipublikasikan pada Rabu (12/10/2022).
Desakan Kuat ke Putri itu disampaikan pada 7 Juli 2022, tepat sehari sebelum pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua.
Dalam dakwaan, dijelaskan bahwa pada sore hari di tanggal itu, tepatnya di rumah Ferdy Sambo Kawasan Kabupaten Magelang sempat terjadi keributan antara Kuat dan Yosua.
Selanjutnya, sekitar pukul 19.30 WIB, Putri menelepon Bharada Richard Eliezer yang saat itu sedang berada di Mesjid Alun-alun Kota Magelang bersama saksi Bripka Ricky Rizal untuk kembali ke rumah Magelang.
Sesampainya di rumah Magelang, Bharada Richard dan Bripka Ricky mendengar ada keributan namun tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi di rumah tersebut.
Mereka kemudian masuk ke kamar Putri yang sedang tiduran dengan berselimut di atas kasur.
Saat itu Bripka Ricky bertanya kepada Putri.
"Ada apa, Bu?" tanya Ricky.
"Yosua dimana?" Putri menjawab sambil meminta Ricky untuk memanggil Yosua untuk menemuinya.
Baca juga: Manipulatif Sejak Awal, Ferdy Sambo Diyakini Sulit Lolos dari Pasal Pembunuhan Berencana
Sebelum memanggil Yosua untuk menemui Putri di kamar, Bripka Ricky terlebih dahulu ke lantai satu mengambil senjata api milik Yosua lalu mengamankan kedua senjata tersebut ke lantai dua di kamar anak Ferdy Sambo dan Putri.
Setelah itu, Bripka Ricky kembali ke lantai satu untuk menghampiri Yosua.
Bripka Ricky pun bertanya kepada Yosua.
"Ada apaan Yos?" ungkap Ricky kala itu.
Dijawab oleh Yosua, "enggak tau Bang, kenapa Kuat marah sama saya".
Kemudian Bripka Ricky sempat mengajak Yosua ke rumah karena dipanggil Putri, namun sempat ditolak oleh Yosua.
Baca juga: Mungkinkah Ferdy Sambo Lolos dari Jerat Pasal Pembunuhan Berencana?
Akan tetapi Bripka Ricky berusaha membujuk Yosua untuk bersedia menemui Putri di dalam kamarnya di lantai dua.
Kemudian Yosua pun bersedia menemui Putri. Di dalam kamar, Yosua duduk di lantai sementara Putri duduk di atas kasur sambil bersandar.
Setelah itu, Bripka Ricky meninggalkan Putri dan Yosua berdua berada di dalam kamar sekitar menit lamanya.
Setelah itu Yosua keluar dari kamar, dan Kuat masuk ke kamar Putri untuk mendesaknya melapor ke Ferdy Sambo.
Diketahui, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf, Bripka Ricky Rizal, dan Bharada Richard Eliezer merupakan tersangka kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
Pembunuhan berencana Brigadir Yosua terjadi pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.