Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Perdamaian Dunia, Dompet Dhuafa Kumpulkan 41 Anak Yatim lewat Program Children For Peace

Kompas.com - 12/10/2022, 12:30 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa menggelar program Children For Peace dengan tema Yatim dan Perdamaian Dunia. Adapun acara ini mengumpulkan 41 anak yatim beserta wali atau ibunya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Spesialnya lagi, ke-41 anak yatim tersebut hadir dengan mengenakan pakaian khas daerahnya selama lima hari, mulai dari Senin (10/10/2022) hingga Jumat (14/10/2022), di kawasan Jakarta dan Bogor.

Kepala LPM Dompet Dhuafa Noor Awaluddin mengatakan, digelarnya program tersebut adalah untuk memberikan peluang kepada generasi muda Indonesia untuk dapat tampil di kancah internasional.

Selain itu, Dompet Dhuafa juga berharap anak-anak Indonesia dapat berkontribusi dalam menyuarakan perdamaian dunia sejak kecil.

Baca juga: Pendiri eTahfizh Dompet Dhuafa Sebut 2 Cara Kelola Sumber Air, Pangan, dan Energi Berbasis Wakaf

“Kita mengumpulkan adik-adik untuk menjadi bagian dari suara anak-anak Indonesia dalam menyuarakan perdamaian dunia. Sebab, di luar sana masih banyak terjadi peperangan, saling benci, dan saling menjatuhkan.

“Kita di Indonesia terdiri dari berbagai suku dan adat yang berbeda, namun tetap bisa hidup rukun dan harmonis. Nah, kami ingin munculkan ini kepada dunia, bahwa perbedaan tidak menjadi alasan untuk saling berperang dan kami yakin adik-adik ini adalah calon orang besar di Indonesia,” ungkap Awaluddin dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

Hal itu disampaikan oleh Awaluddin dalam program Children For Peace yang digelar di Sofyan Hotel Cut Meutia Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Senin (10/10/2022).

Dalam acara tersebut, turut hadir dan memberikan sambutan dalam acara pembukaan, yaitu Ketua Pelaksana acara Hari Agung, Kepala LPM Dompet Dhuafa Noor Awaluddin, Senior Officer Layanan Sosial Kamaluddin, dan General Manager Layanan Sosial Dompet Dhuafa Juperta Panji Utama.

Baca juga: DMC Dompet Dhuafa Kirim 300 Paket Hygiene Kit untuk Penyintas Banjir di Pakistan

Awaluddin melanjutkan, terbentuknya program ini juga sebagai wadah untuk jaringan penerima manfaat program yatim di Nusantara.

“Program ini hadir untuk membuka peluang dan motivasi bagi anak yatim agar mereka memiliki keinginan kuat mewujudkan cita-cita mereka,” jelas Awaluddin.

Alasan Dompet Dhuafa memilih anak yatim sebagai agen perdamaian dunia, sebut Awaluddin, karena anak yatim merupakan anak yang spesial dan banyak dalil-dalil yang menunjukkan kemulian anak yatim.

“Para peserta yang terpilih mengikuti acara ini dipilih dari hasil seleksi oleh tim LPM. Mereka adalah anak-anak dari jenjang sekolah menengah pertama (SMP) yang memiliki kemampuan bahasa asing dan juga memiliki prestasi di bidang akademik maupun nonakademik,” ujar Awaluddin.

General Manager Layanan Sosial Dompet Dhuafa Juperta Panji mengatakan, program itu akan menjadi awal sebagai acara kongres nasional bagi anak-anak yatim setiap tahunnya.

Ia juga berharap para peserta yang hadir dapat menjadi agen-agen perdamaian dunia, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia.

Baca juga: Peduli Penyintas Banjir Pakistan, Dompet Dhuafa Bantu Pembangunan Rumah Sementara

“Mulai hari ini dan seterusnya, LPM Dompet Dhuafa mengajak adik-adik semuanya untuk menjadi pelopor sebagai orang yang sibuk, bergembira, dan berbahagia dalam bermain dan belajar untuk mencapai cita-cita.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com