Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Proses Pemulangan Jenazah Novita, WNI Korban Penembakan di Texas AS

Kompas.com - 11/10/2022, 18:48 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyatakan, pihaknya kini tengah memproses pemulangan jenazah Novita, warga negara Indonesia (WNI) korban penembakan di Texas, Amerika Serikat (AS), ke Indonesia.

Retno Marsudi mengatakan, sejak penembakan terjadi pada 4 Oktober 2022 lalu, KJRI Houston telah berkomunikasi dengan otoritas setempat, baik kepolisian lokal, Kementerian Luar Negeri AS, maupun pihak keluarga.

"Konsulat Jenderal Republik Indonesia Houston juga terus melakukan upaya untuk membantu proses dari jenazah itu dan juga proses pemulangan jenazah ke Indonesia," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (11/10/2022).

Ia menuturkan, upaya pemulangan jenazah Novita terus dibahas antara KRJI Houston dengan Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri yang berada di Jakarta.

Baca juga: WNI Tewas Ditembak di Texas AS, Kronologi Rumah Novita Diberondong 100 Peluru Salah Sasaran

Di samping itu, Retno juga meminta agar kepolisian setempat mengusut kasus ini dengan seadil-adilnya.

"Tentunya yang kita harapkan adalah ya seadil-adilnya. Prinsip keadilan itu memang harus menjadi spirit dari investigasi yang dilakukan," ujar Retno.

Diberitakan sebelumnya, KJRI Houston mengatakan bahwa jenazah Novita Kurnia Putri bakal dipulangkan ke Semarang.

Baca juga: Jenazah Novita WNI Korban Penembakan di Texas Dipulangkan ke Semarang

Diketahui, Novita tewas setelah rumah yang ditempatinya diberondong 100 peluru pada Selasa (4/10/2022).

Diberitakan Asian-Dawn pada Minggu (9/10/2022), lima remaja telah ditangkap.

Kelimanya ditangkap karena diduga menembakkan 100 peluru dan “menyerang rumah yang salah” dalam penembakan jalanan.

Dalam peristiwa penembakan tersebut menewaskan perempuan Asia berusia 25 tahun dan melukai seorang perempuan lain berusia 41 tahun.

Baca juga: Novita WNI di Texas Tewas Diberondong 100 Peluru, 5 Remaja Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com