Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TGIPF Kantongi Barang Bukti dan Informasi Penting dari Aremania Terkait Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 10/10/2022, 11:19 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengantongi sejumlah barang bukti dan informasi penting dari Aremania, fans tim sepak bola Arema.

Anggota TGIPF Akmal Marhali mengaku telah bertemu dengan beberapa korban serta saksi mata tragedi Kanjuruhan.

Dari pertemuan tersebut, Akmal mengantongi barang bukti dan mendapatkan keterangan dari kesaksian mereka.

“Saat bertemu dengan para saksi dan korban, berbagai alat bukti penting kami dapatkan,” ujar Akmal dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Anggota TGIPF: Penonton Berebut Keluar dari Pintu 13 Kanjuruhan, Terimpit, Pingsan karena Gas Air Mata

Hanya saja, Akmal tak merinci barang bukti apa yang didapatkan dari pertemuannya dengan para korban dan saksi tragedi Kanjuruhan.

Ia hanya memastikan bahwa barang bukti tersebut akan memperkuat analisis TGIPF dalam menyusun laporan pengusutan tragedi Kanjuruhan.

“Ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kami sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kami ungkap secara menyeluruh dan independen," ujar Akmal Marhali yang juga pengamat sepak bola dari Save Our Soccer ini.

Saat menemui beberapa korban, Akmal menemui Aremania yang mengalami luka pada mata yang mulai dari menghitam hingga memerah.

Terdapat pula Aremania yang hingga kini masih merasakan sesak nafas efek dari gas air mata pada saat meletusnya tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Gerak Cepat TGIPF Tragedi Kanjuruhan: Rekomendasi Keluar Pekan Ini

Akmal mengatakan, rawat kontrol para korban harus juga menjadi perhatian semua pihak.

“Termasuk efek trauma dan psikologis para korban, baik yang mengalami luka berat, sedang maupun yang luka ringan,” jelas dia.

Sebelum menemui para korban dan saksi, Akmal bersama anggota TGIPF lainnya Anton Sanjoyo, telah menemui Tim Gabungan Aremania di Kota Malang.

Mereka turut memberikan kesaksian kepada TGIPF dengan keterangan dari berbagai sudut pandang Aremania yang duduk di sejumlah tribune penonton.

Beberapa hari belakangan ini, TGIPF telah turun di Jawa Timur. Selain bertemu korban dan sakti mata, TGIPF sudah bertemu dengan semua unsur pengamanan terkait, baik dari unsur kepolisian, Brimob, panitia pelaksana, steward, security officer dan juga unsur-unsur TNI.

Baca juga: Anggota TGIPF Minta Penggunaan Gas Air Mata di Stadion Harus Dipertimbangkan Lagi

TGIPF juga sempat melihat lokasi terjadinya tragedi di stadion Kanjuruhan. Khususnya beberapa pintu yang paling banyak menelan korban.

Lalu juga melihat berbagai rekaman CCTV, temuan selongsong gas air mata yang ditemukan di lapangan yang nantinya akan jadikan sebagai barang bukti dan diolah oleh tim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com