Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Pertemuan Politik Megawati di Istana Batu Tulis

Kompas.com - 09/10/2022, 10:49 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

Saat itu mereka membahas soal sosok calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi.

Baca juga: Ini Komentar Jokowi soal Perjanjian Batu Tulis

5. 8 Juli 2018

Jokowi kembali bertemu dengan Megawati di Istana Batu Tulis. Setelah pertemuan itu disampaikan kandidat pendamping Jokowi di Pilpres 2019 sudah mengerucut dan siap diumumkan.

6. 8 Oktober 2022

Megawati mengundang Presiden Jokowi ke Istana Batu Tulis.

Keduanya membahas ancaman krisis pangan dan ekonomi akibat pengaruh situasi geopolitik dunia dan juga membahas kepemimpinan menjelang Pilpres 2024.

Perjanjian Batu Tulis Mega-Prabowo sempat jadi polemik

Sejumlah keputusan politik penting bagi PDI-P lahir dari pertemuan di Istana Batu Tulis.

Salah satunya menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2009. Megawati dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menggelar pertemuan untuk penentuan pencapresan.

Saat itu, masing-masing partai menghendaki pimpinannya untuk menjadi calon presiden (capres).

Baca juga: Soal Perjanjian Batu Tulis, Gerindra Masih Berharap Ketulusan Megawati

Pertemuan tersebut akhirnya menyepakati perjanjian yakni Mega sebagai capres dan posisi Prabowo sebagai cawapres.

Dalam pertemuan itu, disebut-sebut PDI-P akan mendukung pencapresan Prabowo pada Pilpres 2014.

Akan tetapi, pasangan Mega-Prabowo kalah dalam Pilpres 2009.

Setelah itu PDI-P mendukung Joko Widodo dalam Pilpres 2014. Naskah Perjanjian Batu Tulis yang disebut-sebut disepakati oleh Mega dan Prabowo menjelang Pilpres 2009 pun muncul di dunia maya setelah keputusan PDI-P mendukung Jokowi.

Salah satu poinnya disebutkan PDI-P akan mendukung Prabowo dalam Pilpres 2014. Akan tetapi, PDI-P saat itu justru mengusung Jokowi dan bersaing dengan Prabowo.

Baca juga: Sidarto: Perjanjian Batu Tulis Dibesar-besarkan

PDI-P dan Partai Gerindra pun berhadap-hadapan di Pilpres 2014.

Akan tetapi, menurut politikus PDI-P Pramono Anung, perjanjian itu sudah tidak berlaku lagi karena duet Prabowo-Mega kalah dalam Pilpres 2009.

"Di sana kan memang ada butir-butir (perjanjian), tapi Mega-Prabowo tidak presiden, jadi tidak berlaku," kata Pramono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/3/2014).

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com