Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora: Suporter Arema, Persebaya, Persib, Persija Komitmen Perbaiki Ekosistem Sepak Bola Tanah Air

Kompas.com - 06/10/2022, 19:22 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali mengatakan, suporter empat klub berkomitmen memperbaiki situasi sepak bola Tanah Air.

Keempatnya adalah suporter Arema Malang, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan Persija Jakarta.

“Saya mendapatkan komitmen dari para suporter terutama mereka yang dianggap selalu berlawanan bahkan dikonotasikan bermusuhan. Misalnya pendukung Persija, dan Persib, pendukung Persebaya, dan Arema,” papar Zainuddin dalam konferensi pers dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (6/10/2022).

“Sore hari ini semua punya tekad untuk memperbaiki ke depannya, dan semua merasa bagian dari sepak bola,” ujarnya.

Baca juga: TGIPF Tragedi Kanjuruhan Tegaskan Tak Alergi Kritik dan Saran Demi Tuntaskan Masalah

Hal itu disampaikan Zainuddin pasca memimpin rapat koordinasi evaluasi penyelenggaraan sepak bola yang merupakan buntut insiden tewasnya 131 penonton di Stadion Kanjuruhan, Malamg, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Ia menjelaskan selama ini suporter sepak bola kurang diperhatikan. Padahal hak dan kewajibannya sudah tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.

Maka Zainuddin memerintahkan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSSI) untuk mensosialisasikan peraturan tersebut.

“Melakukan langkah-langkah agar bisa tersosialisasikan, agar tidak terjadi hal-hal yang kita saksikan (insiden Kanjuruhan),” sebutnya.

Baca juga: Memutus Rantai Kekerasan Polisi Pasca-tragedi Kanjuruhan

Ia menilai suporter memegang peran penting untuk membenahi penyelenggaraan sepak bola tanah air.

Zainuddin menegaskan, ke depan PSSI bakal memberikan sanksi untuk suporter yang masih melakukan provokasi pada pendukung lawan.

“Kita tidak ingin menempatkan, memposisikan suporter hanya sebagai konsumen. Tapi mereka bagian ekosistem sepak bola Indonesia,” tandasnya.

Diketahui kerusuhan di Stadion Kanjuruhan diduga dipicu ketidakpuasan suporter Arema Malang atas kekalahan tim kesayangannya dari Persebaya Surabaya.

Baca juga: Silang Pendapat di PSSI soal Tragedi Kanjuruhan

Sejumlah penonton lantas memasuki lapangan, dan aparat kepolisian menembakan gas air mata hingga tribun penonton.

Hal itu diduga memicu kepanikan massal yang membuat ribuan penonton berdesak-desakan, terinjak, hingga kehabisan oksigen saat mencoba keluar dari stadion.

Saat ini Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tengah mengusut insiden tersebut.

Selain itu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.

Inspektorat Pengawasan Umum Polri (Itwasum) dan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) pun tengah memeriksa 31 anggota Polri atas insiden tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com