Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Pasukan Elite Andalan TNI dengan Segala Kemampuan Khususnya

Kompas.com - 05/10/2022, 06:51 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pada hari ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) berusia 77 tahun.

Sejak didirikan pada 5 Oktober 1945, TNI telah menunjukkan peran dan kontribusi besar dalam menjaga pertahanan dan kedaulatan negara.

Salah satu peran yang dijalankan TNI adalah adanya dukungan pasukan elite yang punya keunggulan dan kemampuan khusus.

Setiap matra memiliki pasukan elite atau khusus. Pasukan ini dibentuk untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih besar.

Baca juga: Sejarah Panjang Berdirinya TNI yang Kini Berusia 77 Tahun

Pasukan elite Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU), memiliki kekuatan, serta kemampuan yang khas dalam menghadapi berbagai ancaman.

Mereka dilatih cara kepemimpinan hingga teknik bertahan hidup di segala situasi dan kondisi.

Mengutip dokumentasi Kompaspedia dan Kompas.com, berikut enam pasukan elite yang dimiliki TNI beserta ciri khas dan kemampuan khususnya.

1. Kopassus

Korps Baret Merah, begitu publik mengenal pasukan elite ini. Istilah ini muncul lantaran baret berwarna merah yang menjadi ciri khas pasukan khusus TNI AD yang didirikan pada 16 April 1952 tersebut.

Kopassus merupakan akronim dari Komando Pasukan Khusus. Namun, mulanya pasukan ini tidak langsung menggunakan nama Kopassus.

Dikutip dari Kompaspedia, 4 Oktober 2020, Kopassus pernah beberapa kali berganti nama, yakni Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dan Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha).

Pasukan ini baru mengukuhkan nama menjadi Kopassus pada 1985. Sejak 1996, Kopassus dipimpin oleh mayor jenderal atau jenderal bintang dua.

Anggota Kopassus dibekali sejumlah kemampuan khusus di antaranya gerak cepat dalam setiap medan, menembak cepat, pengintaian dan anti-teror. Moto yang dimiliki Kopassus adalah Berani, Benar, dan Berhasil.

Cikal bakal terbentuknya Kopassus diawali dari Kesatuan Komando Tentara Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT) yang bertugas menumpas Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku 16 April 1952.

Baca juga: Catatan KontraS untuk HUT Ke-77 TNI: 61 Kekerasan Aparat dalam Setahun Terakhir

Sejumlah operasi berhasil dilakukan Kopassus, yakni penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur.

Kopassus juga berhasil melakukan operasi pembebasan di luar negeri, salah satunya penyanderaan di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla).

2. Kopaska

Kopaska atau Komando Pasukan Katak merupakan pasukan elite TNI AL yang berdiri atas arahan Presiden Soekarno.

Saat itu, Soekarno memberi arahan untuk mendukung kampanye pembebasan Irian Barat pada 31 Maret 1962, dengan mendirikan Kopaska. Ciri khas prajurit Kopaska ditandai dengan baret berwarna merah marun.

Prajurit Kopaska memiliki tugas untuk menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan berkekuatan amfibi.

Selain dituntut memiliki kemampuan dominan di lingkup maritim, prajurit Kopaska juga harus memiliki kemampuan dasar lainnya, seperti terjun payung dan menembak.

Hal ini sebagai bekal bagi prajurit ketika ditugaskan bertempur, tidak hanya di lautan melainkan juga di puncak gunung.

Kopaska memiliki semboyan Tan Hana Wighna Tan Sirna yang memiliki arti tak ada rintangan yang tak dapat diatasi.

Baca juga: Jokowi Pimpin Upacara HUT ke-77 TNI di Istana Merdeka Pagi ini

Pasukan elite ini berhasil melakukan operasi militer di antaranya pembebasan Papua Barat, Operasi Khusus Kikis Bajak, dan Operasi Khusus Lusitania Expresso.

2. Denjaka

Pasukan elite ini memiliki nama lengkap Detasemen Jala Mangkara. Dikenal publik dengan nama Denjaka, pasukan milik TNI AL ini dibentuk pada 4 November 1982.

Namun demikian, saat itu belum bernama Denjaka, melainkan Pasukan Khusus AL (Pasusla).

Pasukan ini dibentuk untuk menanggulangi ancaman aspek laut, yakni terorisme, sabotase, dan lainnya.

Para prajurit yang direkrut masuk Pasusla di antaranya personel Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dan Kopaska.

Kemudian, pada 12 November 1984, pasukan ini baru menggunakan nama Denjaka karena perkembangan pasukan yang begitu mumpuni.

Baca juga: Sambut HUT Ke-77 TNI, 63 Kendaraan Tempur Dipamerkan di Sekitar Istana

Tidak hanya menindak cepat, para prajurit pasukan ini juga dituntut efektif bertindak menghadapi segala bentuk aksi teror.

Mereka bahkan dituntut untuk sedapat mungkin menghindari korban jiwa dan material di pihak sendiri ketika menindak aksi teror.

Prajurit Denjaka memiliki kemampuan fisik yang berfokus di laut. Mereka dituntut menguasai kemampuan seperti pencapaian sasaran lewat teknik lintas udara, penguasaan metode bawah air, dan lintas atas air senyap.

Detasemen yang menjadi satuan anti-teror di bawah komando pelaksana Korps Marinir ini memiliki moto Satya Wira Dharma. Ciri khas pasukan ini yaitu pada seragam hitam lengkap dengan baret ungu.

4. Kopasgat

Pasukan elite berikutnya yakni Komando Pasukan Gerak Cepat atau Kopasgat yang dimiliki oleh TNI AU.

Kopasgat adalah pasukan tempur yang bersifat infanteri dengan format organisasi tempur yang khas bagi kebutuhan matra udara.

Kopasgat memiliki moto Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana yang berarti bekerja tanpa menghitung untung dan rugi.

Pasukan ini juga memiliki kemampuan terjun payung militer.

Ciri khas pasukan elite ini yaitu pada baret warna jingganya.

Kopasgat lahir pada 17 Oktober 1947, ditandai dengan penerjunan 13 anggotanya dengan pesawat Dakota RI-002 di Kota Waringin, Kalimantan Tengah.

Baca juga: Peringatan HUT Ke-77 TNI Akan Digelar di Istana Merdeka

Sama seperti pasukan elite yang lain, Kopasgat juga mengalami banyak pergantian nama. Awalnya, pasukan ini bernama Kopasgat, sama seperti penggunaan nama sekarang ini.

Pada 1985, namanya berubah menjadi Pusat Pasukan Khas (Puspaskhas). Selanjutnya, tahun 1997 berubah menjadi Korps Pasukan Khas atau yang disebut Korpaskhas.

Pada awal 2022, Paskhas kembali menggunakan nama Kopasgat.

Selama bertugas, para prajurit Kopasgat berhasil melakukan penumpasan RMS, DI/TII dan PRRI/PERMESTA, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Operasi Seroja.

Saat masih bernama Kopasgat, prajurit pasukan elite ini berhasil melakukan Operasi Seroja di Timor Timur.

5. Tontaipur

Pasukan elite ini bernama lengkap Satuan Peleton Intai Tempur. Pasukan ini termasuk dalam Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad).

Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu yang memprakarsai terbentuknya Tontaipur pada 2001. Saat itu, Ryamizard masih menjabat Pangkostrad.

Awalnya dinamai Pleton Intai Keamanan (Tontaikam) Brigade, hingga akhirnya dijadikan Peleton Intai Tempur dan pada 2005 ditingkatkan menjadi Kompi Taipur.

Prajuritnya memiliki keahlian khas, yaitu melakukan infiltrasi ke jantung musuh secara senyap untuk sabotase.

Baca juga: Ada Perayaan HUT TNI dari Medan Merdeka hingga HI, Istana Pastikan Tak Ganggu Kegiatan Masyarakat

Adapun prioritas tugas yang diberikan kepada para prajurit biasanya di gunung, dan kota. Namun, prajurit pasukan elite ini pernah terlibat dalam misi pembebasan Kapal MV Sinar Kudus di Somalia pada 2011.

Ciri khas pasukan ini yaitu senjata berupa senapan serbu, pistol, sangkur, dan sniper. Tak hanya itu, para prajuritnya juga dibekali senjata berupa sumpit yang dilengkapi jarum beracun. Biasanya, racun berasal dari getah pohon atau bisa ular.

6. Yontaifib

Pasukan yang merupakan bagian Korps Marinir TNI AL ini memiliki semboyan Maya Netra Yamadipati. Makna semboyan ini, bergerak dengan cepat, rahasia dan mematikan dalam setiap pertempuran.

Yontaifib merupakan akronim dari Batalion Intai Amfibi. Pasukan elite ini awalnya dibentuk karena Korps Marinir TNI AL yang memerlukan data-data intelijen lengkap.

Pasukan ini, awalnya bernama Komando Intai Para Amfibi atau KIPAM. Adapun hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Komandan KKO AL No.47/KP/KKO/1961 tanggal 13 Maret 1961.

Baca juga: 8 Jet Tempur F-16 hingga JAT Akan Tampilkan Demo Udara di HUT Ke-77 TNI

Tugas Yontaifib yaitu membina dan menyediakan kekuatan amfibi maupun darat. Selain itu, tugas para prajuritnya yaitu melakukan operasi khusus dalam pelaksanaan operasi amfibi dan satuan tugas TNI AL.

Ciri khas Yontaifib yaitu prajuritnya memakai baret ungu khas Marinir. Akan tetapi, Yontaifib berbeda dengan Marinir yang pada umumnya menggunakan Brevet 'Tri Media' di samping Pataka Korps Marinir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com