Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Kami Ajak Demokrat Gabung KIB, Katanya Akan Diskusi Serius kalau Tawarannya Menarik

Kompas.com - 04/10/2022, 16:05 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkapkan pihaknya mengajak Partai Demokrat untuk bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Tawaran itu, disampaikan Arsul, saat berbincang dengan Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan.

"Kita tadi rapatnya sama Demokrat kok, supaya Demokrat ikut ke KIB. Boleh dong saya menawarkan Demokrat masuk ke KIB," ujar Arsul saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022).

Baca juga: Kurang PPP, 8 Fraksi di Komisi X Tandatangan Pembentukan Pansus Tragedi Kanjuruhan

Menurut dia, Hinca akan mempertimbangkan tawaran tersebut.

"Tadi kalau saya tanya sama Pak Hinca, 'kita akan diskusikan itu dengan serius kalau tawarannya menarik'," tuturnya.

Namun, saat ditanya tawaran menarik yang dimaksud Hinca, Arsul menyatakan belum tahu. Hanya, ia mengaku, akan membicarakan lebih lanjut tawaran itu dengan Hinca.

Baca juga: Anies Diusung Jadi Capres, Bagaimana Nasib Rencana Koalisi Nasdem-Demokrat-PKS?

"Semangat kita justru kita mau perbesar KIB. Syukur-syukur kalau KIB senang, kalau Demokrat dan PKS bersama KIB itu lebih senang lagi," imbuh Arsul.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut koalisi partai politik untuk Pemilu 2024 sangat misterius.

Pasalnya, koalisi tidak dibentuk hanya oleh satu pihak, melainkan berbagai pihak.

Baca juga: Pengamat: Anies Berpeluang Besar Diusung Nasdem, PKS, dan Demokrat

Diketahui, hingga kini koalisi yang tengah dijajaki Partai Demokrat dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tak kunjung terbentuk. Sekalipun, Partai Nasdem telah secara resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Diduga, belum terbentuknya koalisi itu lantaran masing-masing parpol mengajukan calon wakil presiden untuk mendampingi Anies kelak.

Di sisi lain, PPP telah membentuk KIB dengan Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar. Koalisi ini hingga kini belum mengumumkan siapa capres dan cawapres yang hendak diusung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com