JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta pemerintah mendorong pembinaan suporter sepak bola.
Hal itu disampaikan pasca meninggalnya 131 suporter Arema Malang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
“Ada hal yang selama ini diabaikan yakni pembinaan terhadap suporter. Karena fanatisme mereka terhadap klub sepak bola kesayangannya sering kali menjadi penyemangat, di sisi lain bisa juga menjadi masalah baru,” tutur Muzani dalam keterangannya, Senin (3/10/2022).
Ia menyampaikan fanatisme itu akhirnya kerap disalahgunakan pihak berkepentingan untuk mengeruk keuntungan.
“Fanatisme ini kadang kala dijadikan sebagai komoditi tanpa ada pembinaan yang memadai,” ujarnya.
Baca juga: Mahfud Perintahkan Panglima TNI Sanksi dan Proses Hukum Prajurit yang Terlibat Tragedi Kanjuruhan
Muzani lantas mendukung langkah Presiden Joko Widodo yang meminta Menteri Olahraga (Menpora), Kapolri, dan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menginvestigasi perkara tersebut.
“Perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terkait teknis penyelenggaraan dan prosedur pengamanannya,” ucapnya.
Ia menuturkan telah meminta anggota Fraksi Partai Gerindra di Komisi X DPR RI untuk mengevaluasi pihak-pihak yang terkait seperti PSSI, Kemenpora, serta penyelenggara Liga 1.
Sebab, perbaikan menyeluruh mesti dilakukan pemerintah agar tragedi ini tak terulang lagi.
“Ratusan korban tidak sebanding dengan apapun. Kita harus introspeksi diri masing-masing agar sepak bola nasional kita lebih baik ke depan,” ungkap dia.
Diketahui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan terdapat 437 korban dalam insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, jumlah itu meliputi korban luka-luka dan korban meninggal.
Korban yang meninggal dunia saat ini telah mencapai 131 orang.
Namun, jumlah itu berbeda dengan data yang dimiliki Polri.
Per Senin pukul 15.30, data Polri menunjukkan total korban mencapai 455 orang.
Baca juga: Andika Janji Usut Prajurit TNI yang Tendang dan Pukul Suporter dalam Tragedi Kanjuruhan
Meninggal dunia sebanyak 125 orang, luka berat 21 orang, luka ringan 309 orang.
Adapun peristiwa naas tersebut dipicu kekalahan Arema Malang dari rivalnya Persebaya Surabaya pada Laga ke 11 Liga 1 2022-2023.
Para suporter yang tak puas turun ke lapangan dan aparat kepolisian menembakan gas air mata ke lapangan dan tribun penonton.
Tembakan gas air mata memicu kepanikan penonton yang kemudian berdesakan mencari pintu keluar stadion.
Situasi itu menyebabkan terjadinya penumpukan yang mengakibatkan para penonton terinjak, pingsan, hingga meregang nyawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.