JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD meminta agar pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bisa bertindak cepat.
Tindakan cepat tersebut, kata Mahfud, agar program yang dijalankan PSSI bisa terkendali pasca tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Kepada PSSI, supaya segera melakukan tindakan ke dalam (internal) secepatnya agar PSSI ini bisa dikendalikan secara baik," ujar Mahfud MD dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan salah satu tindakan cepat yang diambil PSSI adalah menghentikan sementara kompetisi yang digelar.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Data Polri: Total Korban 450 Orang, 125 di Antaranya Meninggal
Kompetisi yang dihentikan, yaitu Liga 1 dan Liga 2. Sedangkan gelaran lainnya seperti piala AFC masih terus berjalan.
"Untuk yang liga 1 liga 2 kita hentikan, untuk yang gelaran lainnya tidak terganggu apalagi untuk yang AFC," kata Yunus.
Di sisi lain, PSSI meminta agar pemerintah bisa mendukung penyelenggaraan yang sedang berlangsung, khususnya Piala AFC.
Sebab, beberapa tim nasional dari negara-negara yang berpartisipasi sudah ada di Indonesia.
"Kita juga berharap baik dari pihak pemerintah agar kita tetap laksanakan karena lima negara sudah ada di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Panglima TNI Minta Publik Kirim Video Prajurit TNI yang Anarkis Saat Tragedi Kanjuruhan
Diketahui, tragedi di Stadion Kanjurungan bermula dari laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).
Bertajuk derbi Jawa Timur, duel Arema FC vs Persebaya berlangsung ketat. Lima gol tercipta dalam laga ini dengan hasil 3-2 untuk keunggulan Persebaya.
Hasil pertandingan derbi Jawa Timur ini ternyata tidak bisa diterima pendukung Arema FC.
Mereka kecewa dan langsung berhamburan masuk ke lapangan dengan meloncati pagar, membuat situasi tak terkendali.
Baca juga: Jokowi Minta Menkes Cepat Tangani Korban Tragedi Kanjuruhan agar Jumlah yang Meninggal Tak Bertambah
Jajaran pengamanan pun terlihat kewalahan mengatasi kericuhan tersebut.
Situasi makin tak terkendali ketika pihak keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.
Kericuhan di Stadion Kanjuruhan menimbulkan korban yang tidak sedikit. Ratusan nyawa melayang. Mayoritas korban jiwa meninggal akibat terinjak-injak dan sesak nafas karena gas air mata.
Baca juga: Investigasi Dilakukan, Panglima TNI Akan Pidana Prajurit Anarkistis di Tragedi Kanjuruhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.