Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika PDI-P Usung Puan pada Pilpres, Ganjar Diprediksi Tak Akan Bermanuver ke Partai Lain

Kompas.com - 01/10/2022, 10:05 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti ahli utama Badan Riset dan Inoveasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro memprediksi, Ganjar Pranowo tak akan bermanuver ke partai lain seandainya PDI Perjuangan mengusung Puan Maharani pada Pilpres 2024.

Siti menyebutkan, kecil kemungkinan partai politik lain bersedia mengusung Gubernur Jawa Tengah itu sebagai calon presiden (capres).

"Kalau Ganjar keluar dari PDI-P dan melanglang buana, terus siapa yang mau dukung?" kata Siti kepada Kompas.com, Jumat (30/9/2022).

Baca juga: Ketua DPP Sebut Ganjar Tidak Pernah Lepas dari PDI-P

Menurut Siti, PDI-P memiliki ideologinya sendiri sebagai partai politik. Puluhan tahun menjadi partai banteng, ideologi PDI-P diyakini sudah sangat melekat dalam diri Ganjar.

Hal-hal demikian, kata Siti, tentu akan sangat diperhitungkan oleh partai politik lain seandainya hendak menampung Ganjar.

"Partai politik juga akan menghitung karena budaya partai yang juga beda," ucapnya.

Lagi pula, lanjut Siti, jika Ganjar hengkang dari PDI-P, dia tidak akan punya banyak dukungan. Kendati elektabilitasnya besar, dukungan Ganjar hanya datang dari para relawan.

Padahal, menurutnya, kekuatan relawan tak sebanding dengan partai politik.

Oleh karenanya, Siti menduga, Ganjar akan tetap bernaung di PDI-P dan menerima apa pun keputusan partai terkait pencapresan kelak.

"Jadi, kalau dia enggak didukung oleh PDI-P, akan beda cerita," katanya.

Baca juga: Survei SMRC: Ganjar Perkuat Elektabilitas PDI-P 15 Persen, Tertinggi Dibandingkan Lainnya

Siti pun yakin, PDI-P cenderung menginginkan Puan untuk diusung sebagai capres mereka pada 2024. Kendati menurut survei banyak lembaga elektabilitas Puan masih cekak, menurut Siti, itu tak menjadi soal bagi PDI-P.

Sebabnya, hasil survei barulah hitung-hitungan sementara. Elektabilitas menurut survei baru sebatas gambaran saja.

Siti yakin, PDI-P sudah memiliki kalkulasi sendiri terkait ini. Pun demikian, PDI-P dinilai sadar betul soal elektabilitas Ganjar yang besar.

"PDI-P selalu ikut pemilu dan tahu trik-triknya," kata dia.

Adapun hingga kini, PDI-P belum mengumumkan kandidat capres dan cawapres mereka untuk Pemilu 2024. Keputusan terkait pencapresan menjadi wewenang Megawati Soekarnoputri sebagai pemimpin tertinggi partai.

Sejauh ini, ada dua nama yang digadang-gadang menjadi capres terkuat PDI-P, yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Baca juga: Menyoal Capres PDI-P 2024 dan Pertaruhan Trah Soekarno di Partai Banteng

Meski demikian, belakangan, gelagatnya PDI-P lebih memihak ke Puan. Sebabnya, Puan dipercaya menjalankan tugas-tugas khusus partai, mulai dari memimpin silaturahmi dengan partai politik, hingga keliling Indonesia untuk menemui kader PDI-P di daerah.

Terbaru, muncul forum Dewan Kolonel yang dibentuk sejumlah kader PDI-P untuk mendorong pencapresan Puan.

Sebaliknya, Ganjar seolah semakin terpinggirkan. Gubernur Jawa Tengah itu beberapa kali tak diundang di acara partainya sendiri, hingga disentil oleh para elite PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com