Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Puan Maharani Turun ke Sawah dan Tandur Padi Maju

Kompas.com - 30/09/2022, 10:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Puan Maharani kembali turun ke sawah bersama para petani.

Kali ini, Puan Maharani turun langsung menanam padi di salah satu area persawahan di Kabupaten Badung, Bali, pada Rabu (28/9/2022).

Kegiatan Puan turun ke sawah dan menanam padi ini diselenggarakan di Desa Adat Sedang, Abiansamel, Badung.

Dalam keterangan pers yang diterima, Puan Maharani menanam padi jenis Inpari 32 yang menghasilkan 7-9 per ton beras per hektar-nya.

Aksi Puan Maharani turun langsung menanam padi tersebut direkam dalam sebuah video singkat dan diunggah ke media sosial.

Baca juga: Politikus PDI-P Yakin Pertemuan Puan dan Demokrat Tak Bahas soal Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Tampak dalam video tersebut, Ketua DPP PDI-P itu mengenakan baju berwarna hitam dilengkapi dengan sepatu boots berwarna hitam.

Sebelum menanam padi, Puan tampak bercengkrama sejenak dengan tiga petani wanita di sampingnya.

Entah apa yang dibicarakan, tetapi sayup-sayup terdengar, Puan bertanya soal kegiatan menanam padi yang biasa dilakukan para petani.

Tandur "maju"

Tibalah saat Puan menanam padi jenis Inpari. Ia tampak semringah dengan sesekali menghadap kamera yang menyorotnya.

Terlihat dalam video, satu ikat tanaman padi pertama yang ditanam Puan, langsung diiringi riuh tepuk tangan.

Awalnya, Puan Maharani menanam padi dengan menatanya ke samping kiri.

Namun, tak selazimnya cara petani menanam padi, Puan menancapkannya dengan cara berjalan maju, bukan mundur.

Baca juga: Soal Rencana Pertemuan dengan Puan Maharani, Airlangga: Tunggu Saja

Sedikit membungkukkan badan sebelum menancapkan padi, cara "tandur" maju itu bahkan diteruskan Puan Maharani hingga selesai.

Herannya, cara menanam padi yang tak biasa ini juga diikuti oleh petani yang turut dalam acara.

Cara menanam padi Puan Maharani seperti tak biasanya kita lihat dilakukan oleh petani.

Sebab, yang dikenal, cara menanam padi adalah tandur atau di-tata mundur.

Lewat unggahan di akun Instagram miliknya @puanmaharaniri, Puan menjelaskan bahwa cara menanam padi di Desa Sedang memang berbeda.

"Saya baru tahu pera petani di Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali menanam dengan cara berbeda. Di sini arena tanam padi dibentuk segi empat, yang di tengah kotaknya harus diinjak. Tingkat basah lahan juga berbeda, dan makin ke depan ternyata tanahnya semakin dalam," tulis Puan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Puan Maharani (@puanmaharaniri)

Baca juga: Survei SMRC Sebut Puan Tak Tingkatkan Elektabilitas PDI-P, Justru Gerus Suara

Filosofi tandur

Istilah tandur memiliki filosofinya sendiri. Dikutip berdasarkan riset oleh Tri Wahyuni dalam judul "Makna Kultural pada Istilah Bidang Pertanian Padi di Desa Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah", cara menanam padi yang dikenal dengan istilah tandur itu dibahas dengan lugas.

Istilah tandur disebut metode tradisional, yakni menanam padi dengan berjalan mundur.

"Istilah tandur merupakan akronim dari tanem karo mundur. Petani menanam padi dengan gerakan mundur. Jadi, penanaman dimulai dari bidang tanam depan, lalu mundur." tulis Tri Wahyuni dalam risetnya.

Penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Jalabahasa volume 13, Nomor 1 tahun 2017. Jurnal itu salah satu yang dimiliki Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Tri Wahyuni juga menuliskan bahwa filosofi tandur merupakan cara pandang untuk menghormati Dewi Sri atau Dewi Padi.

"Dengan berjalan mundur, para petani tidak merasa membelakangi sang Dewi. Selain itu, tandur juga dapat dimaknai sebagai penghormatan, sekaligus pengawasan pemimpin yang terjun di masyarakat luas terhadap rakyatnya," tulis Tri Wahyuni.

Baca juga: Komunikasi Politik Puan Kurang Merakyat, Pengamat: Karena Belum Pernah Jabat Posisi Strategis

Usai menanam padi

Setelah menanam padi, dalam keterangan pers, Puan terus melanjutkan kunjungan kerjanya di Badung.

Ia meninjau pameran UMKM hasil produksi pertanian setempat, mulai dari sayuran, padi, hingga beras.

Puan memuji hasil pertanian Desa Sedang. Menurutnya, sayur-sayuran di sana terlihat sangat bagus.

“Sayuran di sini segar-segar dan besar-besar,” ujar Puan Maharani.

Baca juga: Nilai Wajah Cemberut Puan Pengaruhi Persepsi Publik, Pengamat: Gesturnya Masih Elite

Ia kemudian memborong produk hasil pertanian yang dipamerkan seperti kacang merah, terong, dan timun.

Usai meninjau pameran hasil tani, Puan Maharani berdialog dengan warga.

Ada lebih dari 2.000 warga yang hadir dalam dialog bersama cucu proklamator Kemerdekaan, Soekarno itu.

Dalam dialog, sejumlah petani mengeluhkan kurangnya subsidi pertanian karena anggaran pemerintah di-refocusing untuk kesehatan. Akibatnya, berkurangnya komoditi pupuk.

Puan Maharani lantas berjanji akan mendorong Pemerintah untuk meningkatkan bantuan bagi para petani.

“Saya akan hadirkan solusi yang jelas dan yang nyata sesuai dengan kewenangan DPR-RI. Bapak Ibu petani selama ini sudah menjadi sumber kehidupan rakyat Indonesia, petani juga sudah berjasa turut menjaga tingkat inflasi,” katanya.

“Bahkan, saya mendapat informasi bahwa di Bali produk pertanian justru menjadi roda perputaran ekonomi di Bali,” ujar Puan lagi.

Puan Maharani kemudian mengapresiasi petani di Badung yang turut terlibat dalam sektor hilir pertanian melalui produk-produk UMKM.

Baca juga: Politikus PDI-P Yakin Pertemuan Puan dan Demokrat Tak Bahas soal Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com