Kali ini, Puan Maharani turun langsung menanam padi di salah satu area persawahan di Kabupaten Badung, Bali, pada Rabu (28/9/2022).
Kegiatan Puan turun ke sawah dan menanam padi ini diselenggarakan di Desa Adat Sedang, Abiansamel, Badung.
Dalam keterangan pers yang diterima, Puan Maharani menanam padi jenis Inpari 32 yang menghasilkan 7-9 per ton beras per hektar-nya.
Aksi Puan Maharani turun langsung menanam padi tersebut direkam dalam sebuah video singkat dan diunggah ke media sosial.
Tampak dalam video tersebut, Ketua DPP PDI-P itu mengenakan baju berwarna hitam dilengkapi dengan sepatu boots berwarna hitam.
Sebelum menanam padi, Puan tampak bercengkrama sejenak dengan tiga petani wanita di sampingnya.
Entah apa yang dibicarakan, tetapi sayup-sayup terdengar, Puan bertanya soal kegiatan menanam padi yang biasa dilakukan para petani.
Tandur "maju"
Tibalah saat Puan menanam padi jenis Inpari. Ia tampak semringah dengan sesekali menghadap kamera yang menyorotnya.
Terlihat dalam video, satu ikat tanaman padi pertama yang ditanam Puan, langsung diiringi riuh tepuk tangan.
Awalnya, Puan Maharani menanam padi dengan menatanya ke samping kiri.
Namun, tak selazimnya cara petani menanam padi, Puan menancapkannya dengan cara berjalan maju, bukan mundur.
Sedikit membungkukkan badan sebelum menancapkan padi, cara "tandur" maju itu bahkan diteruskan Puan Maharani hingga selesai.
Herannya, cara menanam padi yang tak biasa ini juga diikuti oleh petani yang turut dalam acara.
Cara menanam padi Puan Maharani seperti tak biasanya kita lihat dilakukan oleh petani.
Sebab, yang dikenal, cara menanam padi adalah tandur atau di-tata mundur.
Lewat unggahan di akun Instagram miliknya @puanmaharaniri, Puan menjelaskan bahwa cara menanam padi di Desa Sedang memang berbeda.
"Saya baru tahu pera petani di Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali menanam dengan cara berbeda. Di sini arena tanam padi dibentuk segi empat, yang di tengah kotaknya harus diinjak. Tingkat basah lahan juga berbeda, dan makin ke depan ternyata tanahnya semakin dalam," tulis Puan.
Filosofi tandur
Istilah tandur memiliki filosofinya sendiri. Dikutip berdasarkan riset oleh Tri Wahyuni dalam judul "Makna Kultural pada Istilah Bidang Pertanian Padi di Desa Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah", cara menanam padi yang dikenal dengan istilah tandur itu dibahas dengan lugas.
Istilah tandur disebut metode tradisional, yakni menanam padi dengan berjalan mundur.
"Istilah tandur merupakan akronim dari tanem karo mundur. Petani menanam padi dengan gerakan mundur. Jadi, penanaman dimulai dari bidang tanam depan, lalu mundur." tulis Tri Wahyuni dalam risetnya.
Penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Jalabahasa volume 13, Nomor 1 tahun 2017. Jurnal itu salah satu yang dimiliki Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Tri Wahyuni juga menuliskan bahwa filosofi tandur merupakan cara pandang untuk menghormati Dewi Sri atau Dewi Padi.
"Dengan berjalan mundur, para petani tidak merasa membelakangi sang Dewi. Selain itu, tandur juga dapat dimaknai sebagai penghormatan, sekaligus pengawasan pemimpin yang terjun di masyarakat luas terhadap rakyatnya," tulis Tri Wahyuni.
Usai menanam padi
Setelah menanam padi, dalam keterangan pers, Puan terus melanjutkan kunjungan kerjanya di Badung.
Ia meninjau pameran UMKM hasil produksi pertanian setempat, mulai dari sayuran, padi, hingga beras.
Puan memuji hasil pertanian Desa Sedang. Menurutnya, sayur-sayuran di sana terlihat sangat bagus.
“Sayuran di sini segar-segar dan besar-besar,” ujar Puan Maharani.
Ia kemudian memborong produk hasil pertanian yang dipamerkan seperti kacang merah, terong, dan timun.
Usai meninjau pameran hasil tani, Puan Maharani berdialog dengan warga.
Ada lebih dari 2.000 warga yang hadir dalam dialog bersama cucu proklamator Kemerdekaan, Soekarno itu.
Puan Maharani lantas berjanji akan mendorong Pemerintah untuk meningkatkan bantuan bagi para petani.
“Saya akan hadirkan solusi yang jelas dan yang nyata sesuai dengan kewenangan DPR-RI. Bapak Ibu petani selama ini sudah menjadi sumber kehidupan rakyat Indonesia, petani juga sudah berjasa turut menjaga tingkat inflasi,” katanya.
“Bahkan, saya mendapat informasi bahwa di Bali produk pertanian justru menjadi roda perputaran ekonomi di Bali,” ujar Puan lagi.
Puan Maharani kemudian mengapresiasi petani di Badung yang turut terlibat dalam sektor hilir pertanian melalui produk-produk UMKM.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/30/10163011/saat-puan-maharani-turun-ke-sawah-dan-tandur-padi-maju