Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Main di Film Pendek, Moeldoko Perankan Sosok Petani

Kompas.com - 27/09/2022, 20:23 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ikut bermain dalam film pendek yang diproduksi Woko Channel.

Moeldoko memerankan sosok petani dalam film pendek yang tayang di kanal YouTube tersebut.

Dipantau dari tayangan YouTube Woko Channel, Selasa (27/9/2022), film pendek yang dibintangi Moeldoko itu berjudul "Air Susu Kau Balas Air Teh".

Meski jatah screentime Moeldoko dalam film tidak banyak, tetapi ada sejumlah pesan yang dia sampaikan.

Baca juga: Moeldoko Tegaskan Penerapan Inpres Mobil Listrik Dilakukan Bertahap, Skema Membeli atau Menyewa

Dalam film itu Moeldoko berperan sebagai seorang petani bernama Kang Moel. Kang Moel berteman dengan Lik No yang juga merupakan petani.

Pada film diceritakan Lik No meminta saran dari Kang Moel bagaimana caranya agar mendapatkan hasil pertanian yang maksimal.

Kang Moel memberikan sejumlah nasihat. Salah satunya, soal bertani jangan hanya untuk bertahan hidup. Menurut Kang Moel bertani sebaiknya untuk kehidupan.

Sebab, tanah yang ada saat ini sudah semakin sempit. Salah satunya karena semakin banyak jumlah penduduk.

Baca juga: Moeldoko: Payung Hukum Penguatan Keamanan Sistem Siber Negara Disiapkan

Oleh karenanya Kang Moel menyarankan agar sistem budidaya tumpang sari dikembangkan. "Sistem tumpang sari ki hasile akeh (sistem tumpang sari ini hasilnya banyak)," tutur Kang Moel dalam film.

Selain itu, Kang Moel juga menyarankan agar memilih benih yang baik untuk mendapatkan hasil panen yang baik.

Kang Moel juga menyinggung soal isu krisis pangan yang harusnya direspons petani dengan menanam tanaman apa saja.

"Jangan teriak cabai mahal, wong (orang) kita bisa nanam cabai. Jangan teriak bawang mahal, kita bisa nanam. Enggak perlu sambat (mengeluh)," Kata Kang Moel.

Baca juga: Anies hingga Moeldoko Turut Menyalati Jenazah Azyumardi Azra di Kampus UIN Syarif Hidayatullah

Saat dikonfirmasi mengenai keterlibatan Meldoko dalam film pendek itu, Tenaga Ahli Utama bidang Komunikasi Deputi IV KSP Agung Rulianto mengatakan, hal itu ada kaitannya dengan perhatian Presiden Joko Widodo soal ancaman krisis pangan.

Keterlibatan mantan panglima TNI itu juga atas usulan Tim KSP.

"Pak Moel itu asli Kediri. Lalu Woko Channel juga di Kediri dengan latar belakang petani dan pertanian. Aku menghubungi pihak Woko, terkait perhatian presiden pada ancaman krisis pangan. Mereka setuju, lalu isu itulah yang diangkat Pak Moel sebagai ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HTKI)," jelas Rulianto ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.

"Pesannya mengajak masyarakat memaksimalkan lahan yang ada. Tanam cabai dan sayuran apa yang bisa di halaman kita," katanya.

Baca juga: Soal Dudung vs Effendi Simbolon, Moeldoko: Bukan Zamannya Debat Sipil-Militer

Rulianto menuturkan, proses syuting film pendek itu berlangsung di Kediri. Tepatnya di desa tempat Woko Channel biasa mengambil gambar.

Rulianto pun membantah anggapan bahwa keterlibatan Moeldoko dalam film pendek berbahasa Jawa itu terkait Pemilu 2024. Dia menegaskan, tugas KSP mengawal komunikasi istana.

"Tugas KSP kan mengawal komunikasi istana, jadi termasuk soal krisis pangan yang jadi perhatian presiden," tambah Rulianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com