Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Aku "Ndak" Pernah Tertarik Jabatan

Kompas.com - 23/09/2022, 14:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Menteri Sosial Tri Rismaharini disebut menjadi salah satu nama yang dijagokan PDI Perjuangan untuk dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.

Menanggapi hal itu, Risma mengaku, tak tertarik dengan jabatan. Sekalipun, namanya masuk ke dalam bursa tokoh yang ingin diusung oleh partainya sendiri.

Baca juga: PDI-P Disebut Punya Tugas Sangat Berat Tingkatkan Elektabilitas Puan untuk Pilpres 2024

"Aku ndak nanggap (enggak mau menanggapi). Aku ndak (enggak) pernah tertarik sama jabatan," kata Risma ditemui di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Mantan Wali Kota Surabaya itu mengaku, partainya kerap memberikan amanah kepada dirinya untuk menduduki sejumlah posisi. Meski demikian, ia mengklaim, kerap menolak tawaran tersebut.

Baca juga: Ketua PDI-P Solo FX Rudy soal Dewan Kolonel: Tak Bisa Dianggap Candaan Politik

"Sering kali begitu, dua kali saya walkot, coba tanya Pak Hasto, pertama saya suruh daftar saya enggak mau. Kedua, juga saya enggak daftar," ujarnya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa soal siapa menduduki posisi apa, seperti posisi calon gubernur, hal itu merupakan wewenang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Oleh karenanya, ia mengaku, tidak pernah meminta posisi maupun jabatan apapun kepada partainya.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas PDI-P Tertinggi, Terpaut Jauh dari Gerindra dan Golkar

"Saya punya kepercayaan, jabatan enggak boleh diminta. Karena kalau nanti saya pingin dan meminta, ternyata ada cobaan yang berat, ya mohon maaf, naudzubilah, bencana alam, banjir besar. Doa saya ke Gusti Allah apa? Loh itu dulu kamu yang minta kok Risma," kata dia.

"Tapi kalau saya tak minta dan di benak saya tak ada keinginan, maka (ketika terjadi bencana, saya akan meminta), ya Allah berikan saya kekuatan untuk menyelesaikan ini," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan, sejumlah kader digadang bakal dicalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.

Baca juga: Berat Sebelah PDI-P ke Puan soal Pencapresan dan Potensi Manuver Ganjar...

Ada tiga nama yang muncul. Mereka adalah Risma, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi), serta Menteri PAN-RB yang merupakan mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

"Ya kemarin ada yang mengusulkan Bu Risma, ada yang mengusulkan Pak Hendi, ada yang mengusulkan Pak Anas Ini kan kepala daerah-kepala daerah yang muncul dari bawah," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis.

Baca juga: PDI-P Ucapkan Selamat atas Rencana Pembentukan Koalisi Demokrat-Nasdem-PKS

Hasto mengatakan, mereka telah dilatih dan digembleng oleh partai untuk menjadi kepala daerah yang bagus. Salah satu proses penggemblengannya, dilakukan di Sekolah Partai PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com