Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Singapura Sebut Jokowi Pertimbangkan Dukung Prabowo, PDI-P; Itu Spekulatif

Kompas.com - 19/09/2022, 19:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menanggapi dengan santai soal pemberitaan media asing yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Prabowo Subianto untuk calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut Hasto, pemberitaan itu masih bersifat spekulatif. PDI-P hingga kini masih memikirkan secara matang sosok yang akan diusung untuk Pemilu 2024.

"Apalagi di berita tersebut kan tidak disebut narasumber, sehingga sangat spekulatif. Terkait capres dan cawapres akan ada momentumnya, setelah seluruh pertimbangan matang dilakukan, dan diolah melalui kontemplasi oleh Bu Mega," kata Hasto saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Media Singapura: Jokowi Pertimbangkan Dukung Prabowo pada Pilpres 2024

Hasto menjelaskan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang akan menentukan capres-cawapres dari partai berlambang banteng itu. 

Megawati, katanya, akan melakukan proses pencermatan yang matang hingga akhirnya memutuskan sosok yang bakal diusung PDI-P sebagai capres.

Dia melanjutkan, proses tersebut harus dilakukan Megawati lantaran sosok yang diusung akan menjalani pekerjaan yang sangat berat sebagai presiden.

"Melalui proses pencermatan yang matang dan intens akan lahir pemimpin yang diputuskan Bu Mega untuk mengemban tugas yang berat, melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi dengan berbagai tantangan yang tidak ringan," ujarnya.

"Karena itulah yang dicari Bu Mega adalah sosok pemimpin," sambung Hasto.

Hasto mengatakan, memutuskan capres dan cawapres, bukan lah hal yang baru bagi Megawati. Hal tersebut, kata dia, sudah dibangun sebagai tradisi demokrasi di tubuh PDI-P.

"Hal itu dibuktikan dengan lahirnya banyak pemimpin dari proses kaderisasi Partai. Tahun 2014 juga terjadi hal yang sama," tutur dia.

Lebih lanjut, Hasto mengingatkan bahwa terkait pencapresan, PDI-P akan melalui pertimbangan yang matang hingga momentum pengusungan capres-cawapres itu tiba.

Baca juga: Ganjar Pranowo yang Berkali-kali Tak Diundang di Acara PDI-P yang Dihadiri Puan Maharani...

"(Pertimbangan itu) diolah melalui kontemplasi oleh Bu Mega. DPP Partai menyiapkan seluruh instrumen yang diperlukan sehingga ketika keputusan diambil semua sudah siap," katanya.

Hasto mengatakan, PDI-P enggan terburu-buru dalam menentukan capres-cawapres.

"Dalam situasi seperti ini, politik sering menciptakan paradoks, siapa yang bergerak terlalu lincah di depan justru akan kehilangan langkah. Siapa yang melangkah dengan cermat, justru akan tersedia berbagai opsi strategis untuk melangkah," pungkasnya.

Sebelumnya, surat kabar asal Singapura, The Straits Times (ST) menerbitkan artikel berjudul “Jokowi to decide presidential hopeful he'll endorse, has no plans to run for V-P in 2024: Sources”di situs web mereka pada Sabtu (17/9/2022).

Dalam artikel itu, ST menulis bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memutuskan calon presiden yang akan dia dukung dalam Pilpres 2024. 

Artikel itu mengutip seorang sumber yang menolak disebutkan namanya. Dia memberitahu ST bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto termasuk dalam pertimbangan serius yang didukung Jokowi pada Pemilu 2024.

Baca juga: Nasdem Anggap Kesiapan Anies Jadi Capres sebagai Langkah Maju

ST juga memberitakan bahwa Presiden Jokowi tidak berencana untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden.

“Prabowo kemungkinan akan mengumumkan pasangannya pada awal 2023,” ungkap salah satu sumber terpercaya yang meminta namanya tidak disebutkan kepada ST.

Nama-nama dalam daftar pendek atau shortlist Prabowo menurut sumber itu adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhaimin Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com