JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menanggapi dengan santai soal pemberitaan media asing yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Prabowo Subianto untuk calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurut Hasto, pemberitaan itu masih bersifat spekulatif. PDI-P hingga kini masih memikirkan secara matang sosok yang akan diusung untuk Pemilu 2024.
"Apalagi di berita tersebut kan tidak disebut narasumber, sehingga sangat spekulatif. Terkait capres dan cawapres akan ada momentumnya, setelah seluruh pertimbangan matang dilakukan, dan diolah melalui kontemplasi oleh Bu Mega," kata Hasto saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/9/2022).
Baca juga: Media Singapura: Jokowi Pertimbangkan Dukung Prabowo pada Pilpres 2024
Hasto menjelaskan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang akan menentukan capres-cawapres dari partai berlambang banteng itu.
Megawati, katanya, akan melakukan proses pencermatan yang matang hingga akhirnya memutuskan sosok yang bakal diusung PDI-P sebagai capres.
Dia melanjutkan, proses tersebut harus dilakukan Megawati lantaran sosok yang diusung akan menjalani pekerjaan yang sangat berat sebagai presiden.
"Melalui proses pencermatan yang matang dan intens akan lahir pemimpin yang diputuskan Bu Mega untuk mengemban tugas yang berat, melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi dengan berbagai tantangan yang tidak ringan," ujarnya.
"Karena itulah yang dicari Bu Mega adalah sosok pemimpin," sambung Hasto.
Hasto mengatakan, memutuskan capres dan cawapres, bukan lah hal yang baru bagi Megawati. Hal tersebut, kata dia, sudah dibangun sebagai tradisi demokrasi di tubuh PDI-P.
"Hal itu dibuktikan dengan lahirnya banyak pemimpin dari proses kaderisasi Partai. Tahun 2014 juga terjadi hal yang sama," tutur dia.
Lebih lanjut, Hasto mengingatkan bahwa terkait pencapresan, PDI-P akan melalui pertimbangan yang matang hingga momentum pengusungan capres-cawapres itu tiba.
Baca juga: Ganjar Pranowo yang Berkali-kali Tak Diundang di Acara PDI-P yang Dihadiri Puan Maharani...
"(Pertimbangan itu) diolah melalui kontemplasi oleh Bu Mega. DPP Partai menyiapkan seluruh instrumen yang diperlukan sehingga ketika keputusan diambil semua sudah siap," katanya.
Hasto mengatakan, PDI-P enggan terburu-buru dalam menentukan capres-cawapres.
"Dalam situasi seperti ini, politik sering menciptakan paradoks, siapa yang bergerak terlalu lincah di depan justru akan kehilangan langkah. Siapa yang melangkah dengan cermat, justru akan tersedia berbagai opsi strategis untuk melangkah," pungkasnya.
Sebelumnya, surat kabar asal Singapura, The Straits Times (ST) menerbitkan artikel berjudul “Jokowi to decide presidential hopeful he'll endorse, has no plans to run for V-P in 2024: Sources”di situs web mereka pada Sabtu (17/9/2022).
Dalam artikel itu, ST menulis bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memutuskan calon presiden yang akan dia dukung dalam Pilpres 2024.
Artikel itu mengutip seorang sumber yang menolak disebutkan namanya. Dia memberitahu ST bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto termasuk dalam pertimbangan serius yang didukung Jokowi pada Pemilu 2024.
Baca juga: Nasdem Anggap Kesiapan Anies Jadi Capres sebagai Langkah Maju
ST juga memberitakan bahwa Presiden Jokowi tidak berencana untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden.
“Prabowo kemungkinan akan mengumumkan pasangannya pada awal 2023,” ungkap salah satu sumber terpercaya yang meminta namanya tidak disebutkan kepada ST.
Nama-nama dalam daftar pendek atau shortlist Prabowo menurut sumber itu adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhaimin Iskandar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.