Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara Lokot Nasution telah mengonfirmasi isi video tersebut dan mengizinkan Kompas.com untuk mengutipnya.
Ia membenarkan video tersebut diambil dalam Rapimnas Demokrat, Kamis, 15 September. Dalam video itu, SBY mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, Pilpres 2024 konon akan diatur sehingga hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," kata SBY.
Baca juga: SBY Curiga Pemilu 2024 Bakal Ada Kecurangan, PDIP: Tempuh Jalur Hukum, Jangan Fitnah
Dalam video itu, SBY tidak menjelaskan siapa pihak yang ia maksud sebagai "mereka".
"Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentunya. Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan" ujar SBY.
Ia mengatakan, pemikiran seperti itu adalah sebuah kejahatan karena menurut dia rakyat memiliki hak untuk memilih dan dipilih. SBY juga mengaku tidak pernah melakukan hal serupa selama menjabat sebagai presiden Republik Indonesia pada 2004 hingga 2014.
"Selama 10 tahun lalu kita di pemerintahan dua kali menyelenggarakan Pemilu termasuk Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu," kata SBY.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menerima kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Jumat (16/9/2022).
“Pada pertemuan tersebut, keduanya membahas perihal pembangunan postur pertahanan teritorial,” demikian keterangan tertulis Tim Media Prabowo Subianto, Minggu (18/9/2022) siang.
Diketahui, postur pertahanan teritorial tengah mendapat perhatian dari pemerintah.
Baca juga: KSAD Dudung Temui Prabowo Subianto, Ada Apa?
Dalam kunjungan kerja ke Maluku, beberapa waktu lalu, Jokowi yang didampingi Prabowo menekankan bahwa pembinaan dan pembangunan kekuatan pertahanan teritorial sangat penting dalam rencana pertahanan jangka panjang.
Jauh sebelum itu, Prabowo juga pernah menekankan pertahanan teritorial amat penting sebagai tulang punggung pertahanan negara.
Pembangunan Pertahanan teritorial juga dianggap sebagai upaya negara mengejar alat utama sistem senjata (alutsista) berteknologi tinggi.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menjadi pembicara Seminar TNI AD VI Tahun 2022 di Gedung Jenderal Prof Dr Satrio Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) Bandung, Jawa Barat, sekitar Juli 2022.
Baca juga: Tindakan KSAD Dudung Arahkan Prajurit Lakukan Pengecaman Dinilai Bertentangan dengan Demokrasi
"Kita mengejar teknologi tinggi, tapi tulang punggung pertahanan kita, ya teritorial. Kita harus percaya pada pertahanan teritorial," ujar Prabowo ketika itu.
Prabowo pun mengimbau prajurit TNI AD agar senantiasa menyiapkan diri dengan turut pula mempelajari situasi terkini di dalam negeri dan dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.