Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian KP Gandeng Jeju National University Tingkatkan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan

Kompas.com - 15/09/2022, 11:52 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Ia mengungkapkan, seluruh satuan pendidikan kelautan dan perikanan telah menerapkan teaching factory, yakno skema pembelajaran 70 persen praktik dan 30 persen teori.

Tak hanya itu, imbuh Kusdiantoro, BRSDM Kementerian KP juga memiliki kebijakan dengan memberikan kuota peserta didik sekitar 60 persen yang ditujukan untuk anak pelaku utama kelautan dan perikanan.

Anak pelaku kelautan dan perikanan itu adalah mereka yang berasal dari keluarga nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, penggaram dan pemasar hasil perikanan.

"Afirmatif kebijakan ini memberikan kesempatan besar pada anak pelaku utama mengenyam pendidikan secara gratis,” jelas Kusdiantoro.

Artinya, sebut dia, negara hadir memberikan perlindungan dan kesempatan besar kepada anak pelaku utama.

Utamanya, setelah lulus nanti agar anak pelaku utama dapat melakukan transformasi usaha mereka sehingga memiliki pendapatan lebih dan semakin sejahtera.

Baca juga: Benarkah Investasi Jangka Panjang Tidak Perlu Sering Perhatikan Kondisi Pasar?

“Pendidikan merupakan investasi jangka panjang negara untuk kehidupan masyarakat lebih baik ke depannya," ucap Kusdiantoro.

Kerja sama tersebut, lanjut dia, juga merupakan bagian dari upaya mendukung lima program prioritas Kementerian KP, khususnya dalam meningkatkan pengembangan budi daya laut, pesisir, dan tawar.

Untuk pelaksanaan dalam waktu dekat dari kerja sama itu, Kusdiantoro menjelaskan, BRSDM akan mengajak Jeju National University dalam pengembangan Smart Fisheries Village (SFV) dengan komoditas ikan kerapu di Gondol, Bali.

“MoU ini menandai awal kemitraan BRSDM dan Jeju National University dalam kolaborasi akademik, teknologi perikanan terapan, dan pengembangan usaha perikanan berbasis masyarakat,” ucapnya.

Ia menilai bahwa kerja sama tersebut sangat penting untuk komoditas perikanan secara ekonomi dengan menggunakan teknologi akuakultur yang inovatif.

“Saya percaya, melalui upaya dan komitmen yang kuat, kami akan dapat mencapai tujuan serta dapat terus mengembangkan hubungan kerja sama yang lebih baik,” jelas Kusdiantoro.

Baca juga: Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan G20, Wapres Dorong Kerja Sama Wujudkan Dunia Kerja yang Inklusif

Ia pun berharap, kerja sama tersebut dapat diimplementasikan serta menghasilkan program-program terbaik yang dapat mengakselerasi pembangunan kelautan dan perikanan.

Diimplementasikan secara maksimal

Senada dengan Kusdiantoro, Presiden JNU Kim Eel Hwan berharap, kerja sama tersebut dapat diimplementasikan dengan maksimal.

Ia mengaku bahwa pihaknya sangat mendukung kerja sama dengan BRSDM Kementerian KP.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com