Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan LPSK Belum Beri Pemulihan Trauma ke Keluarga Brigadir J

Kompas.com - 14/09/2022, 16:08 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) belum memberikan upaya pemulihan trauma kepada keluarga Brigadir J berkaitan dengan kasus pembunuhan Brigadir J.

Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi mengatakan, dukungan berupa pemulihan trauma tersebut belum dilakukan karena pihak keluarga tidak mengajukan permohonan perlindungan kepada LPSK.

"Belum (diberikan dukungan pemulihan), karena pihak keluarga (Brigadir) J sampai sekarang tidak ajukan permohonan perlindungan," kata Edwin saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Komnas Perempuan Dorong LPSK Lakukan Pemulihan Trauma untuk Keluarga Brigadir J

Padahal, kata Edwin, LPSK sudah jemput bola untuk melakukan komunikasi dengan pihak keluarga.

Namun, upaya komunikasi tersebut tak kunjung ditanggapi keluarga Brigadir J.

"Sejak awal kami sudah mencoba komunikasi namun belum mendapatkan respons," ucap Edwin.

Sebelumnya, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mendorong agar LPSK memberikan dukungan berupa pemulihan kepada keluarga Brigadir J, khususnya kepada ibu korban, yaitu Rosti Simanjuntak yang masih terpukul karena kehilangan anaknya.

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan, pemerintah juga didorong untuk melakukan pemulihan bagi keluarga Brigadir J.

Baca juga: Pengacara Benarkan Putri Candrawathi Bikin Rekening atas Nama Bripka RR dan Brigadir J

Pemulihan tersebut, kata Andy, harus dilakukan karena keluarga Brigadir J merupakan korban tidak langsung dari tindak pidana pembunuhan anggota keluarga mereka.

"Perlu keduanya (LPSK dan pemerintah melakukan pemulihan) dan dapat menjadi preseden layanan bagi korban tidak langsung tindak pidana," kata Andy.

Kabar terakhir dari keluarga Brigadir J, sang ibu yaitu Rosti Simanjuntak masih mengalami gangguan kesehatan setelah kematian anaknya pada 29 Agustus 2022.

Kondisi Rosti menurun sehingga harus dirujuk ke rumah sakit di Jambi.

Rosti juga disebut belum bisa beraktivitas normal melakoni profesinya sebagai guru sekolah dasar.

"Belum sanggup kalau masuk sekolah, masih belum kuat," kata Rosti, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (29/8/2022).

Baca juga: Komnas Perempuan Dorong LPSK Lakukan Pemulihan Trauma untuk Keluarga Brigadir J

Selain itu, Rosti mengatakan, dia masih kerap terbayang-bayang wajah anaknya, Brigadir Yosua.

"Pas ibadah tadi di gereja rasanya almarhum (Brigadir J) ini ada di situ," ujar Rosti.

Meski mendapat dukungan dari banyak orang, termasuk warga Sungai Bahar,  Rosti mengaku masih belum bisa melenyapkan kepedihan atas meninggalnya sang putra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com