JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal anak buah ingatkan komandan yang salah menjadi pemberitaan yang banyak dibaca di Kompas.com pada Senin (12/9/2022).
Selain itu, artikel mengenai sosok pengganti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga menjadi terpopuler.
Kemudian, artikel tentang ulah hacker Bjorka yang membobol data surat Jokowi juga menarik minat pembaca.
Berikut ulasan selengkapnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mewanti-wanti jajarannya untuk saling mengingatkan.
Dia tidak ingin personel Polri hanya diam dan takut menyampaikan pendapat ketika menemukan hal-hal yang tidak sepatutnya.
"Ikan busuk tentunya mulai dari kepala. Mari kita saling mengingatkan," kata Sigit dalam tayangan video Divisi Humas Polri, Senin (12/9/2022).
"Atasan mengingatkan anak buah, anak buah juga sama, menyampaikan, komandan sepertinya ini salah, dan itu sah saja," tuturnya.
Baca juga: Kapolri: Ikan Busuk Mulai dari Kepala, Anak Buah Ingatkan Komandan yang Salah Sah-sah Saja
Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf mengatakan, posisi Panglima TNI saat Jenderal Andika Perkasa memasuki masa pensiun sebaiknya diisi dari TNI Angkatan Laut.
Menurut Al Araf, hal itu sesuai dengan amanat Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004 supaya Presiden Joko Widodo mengangkat Panglima TNI berdasarkan rotasi angkatan.
"Sesuai Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004, maka pergantian Panglima TNI kali ini perlu mempertimbangkan proses pergantian berdasarkan rotasi angkatan," kata Al Araf dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu (11/9/2022).
"Dengan demikian, Panglima TNI ke depan semestinya berasal dari Angkatan Laut. Hal ini penting dipertimbangkan Presiden untuk menjaga soliditas di tubuh TNI," ucap Al Araf yang juga peneliti senior Imparsial.
Baca selengkapnya: Panglima TNI Dinilai Jatah Angkatan Laut Menjelang Jenderal Andika Perkasa Pensiun
Ulah peretas atau hacker yang menggunakan identitas Bjorka menjadi buah bibir di dunia maya dalam beberapa waktu terakhir berkat aksinya membobol sejumlah dokumen.
Ada sejumlah dokumen yang diklaim diretas oleh Bjorka, antara lain dokumen surat menyurat milik Presiden Joko Widodo, termasuk surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
"Berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta diokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," demikian yang tertulis di dalam situs Breached.to.
Baca selengkapnya: Ulah Hacker Bjorka Bobol Data Surat Jokowi hingga Ancaman Dijerat Pidana
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.