Selain itu, Effendi menyinggung isu anak KSAD yang gagal masuk Akademi Militer (Akmil).
"Sampai urusan anak KSAD pun gagal masuk Akmil pun menjadi isu. Memangnya kalau KSAD kenapa? Memang harus masuk? Memang kalau anak presiden harus masuk? Siapa bilang itu? Ketentuan apa? Ini kita harus tegas Pak. Saya lebih tua dari Bapak-bapak semua, saya berhak bicara di sini," ujar dia.
Baca juga: KSAD Dudung Dianugerahi “Combat Kagitingan Badge dari Panglima AD Filipina
Untuk itu, Effendi meminta agar Dudung dihadirkan dalam rapat khusus membahas isu aktual TNI.
Dia ingin segalanya menjadi terang. Menurut dia, tidak boleh ada dusta di antara mereka.
"Masa setiap ada Panglima dari Panglima ke KSAD begitu terus? Dari zaman Pak Moeldoko ini. Pak Moeldoko ke Pak Gatot begini, Pak Gatot ke Pak Hadi begini, Pak Hadi ke Pak Andika begini, Pak Andika ke Pak Dudung begini. Sampai kapan pak?" kata Effendi.
Ia pun meminta agar isu tersebut ditanggapi secara serius dan tidak dianggap sederhana.
Dalam rapat pembahasan isu aktual nanti, Effendi berharap seluruh petinggi TNI hadir.
"Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Saya ingin mendapatkan penjelasan dari Bapak-Bapak yang dapat amanah, dapat kepercayaan dari presiden, dari kami. Seperti apa apa yang terjadi di tubuh TNI," ujar Effendi mengakhiri interupsinya.
Mendengar interupsi tersebut, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menampung saran Effendi. Dia akan menggelar rapat khusus bersama TNI.
"Dengan tadi kita akan buatkan rapat khusus untuk isu-isu aktual, karena hari ini KSAD tidak hadir," ucap Meutya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.