Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Pertemuan Prabowo-Puan Akan Pengaruhi Dinamika Koalisi yang Sudah Terbentuk

Kompas.com - 05/09/2022, 08:57 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Selain itu, pertemuan ini juga mengingatkan publik akan ‘perang dingin’ antara PDI-P dan Gerindra.

Hal tersebut terjadi dipicu oleh Perjanjian Batu Tulis yang menghendaki Prabowo didukung oleh Megawati pada Pilpres 2014 tak tertunaikan sejak mengemukanya sosok Joko Widodo (Jokowi), yang terbukti mampu terpilih dan dua kali mengalahkan Prabowo dalam Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

"Pilpres 2019 menjadi titik balik hubungan PDI-P-Gerindra setelah Prabowo bersedia masuk kabinet sebagai Menhan dan setelahnya relasi kedua partai nasionalis ini berlangsung mulus sampai sekarang," jelas Agung.

Baca juga: Senyum Semringah Puan Maharani Saat Prabowo Bicara Kemungkinan Berpasangan di Pilpres 2024

Dengan demikian, Agung menduga pasang surut hubungan PDI-P dan Gerindra terbukti tak banyak mengubah penerimaan Prabowo terhadap PDI-P.

Agung menjelaskan, hal itu terlihat dari kehangatan Prabowo dalam menerima Puan di kediaman pribadinya, bukan di kantor partai.

Apalagi dalam momen itu Puan juga diajak oleh Prabowo untuk berkuda dengan menggunakan kuda kesayangannya.

Dari aktivitas silaturahmi politik PDI-P ke Gerindra, Agung menyimpulkan sejumlah hal.

"Pertama, komunikasi politik PDI-P-Gerindra pasca Megawati atau ketika bersama Puan tetap berlangsung positif dan tren ini terus berlanjut walaupun kelak akan melewati beragam ujian dan dinamika politik," kata dia.

Baca juga: Prabowo dan Puan Buka Peluang Berpasangan pada Pilpres 2024

"Sehingga, tak salah bila sebagian kalangan saat ini menganggap Puan adalah suksesor Megawati sekaligus penerus trah Sukarno karena kepiawaiannya menjalin relasi lintas elit," sambung Agung.

Kemudian, yang kedua, skenario dwitunggal Prabowo-Puan atau Puan-Prabowo membesar peluangnya untuk memenangkan Pilpres 2024 ketika partai penyokong pemerintah saat ini solid menyokong pasangan ini hingga Pilpres 2024 dalam sebuah koalisi besar.

Bila tidak, kata Agung, maka duet ini tetap mungkin terbentuk walaupun kans untuk memenangkan pertarungan pilpres mengecil.

Kesimpulan terakhir, stabilitas politik nasional setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) maupun gejolak lainnya tetap kondusif, menimbang PDI-P dan Gerindra adalah anggota koalisi penyokong pemerintah yang solid mendukung setiap kebijakan Presiden Jokowi sampai hari ini tanpa bermanuver dua kaki di parlemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com