Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Akan Temui Prabowo, Peluang Koalisi PDI-P dan Gerindra Dinilai Terbuka

Kompas.com - 03/09/2022, 18:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai, pertemuan antara Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Minggu (4/9/2022) besok dapat membuka peluang koalisi kedua partai.

Adi meyakini, pertemuan antara Puan dan Prabowo tidak akan lepas dari pembahasan mengenai kerja sama politik kedua partai dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Tentu pertemuan kedua tokoh ini akan bicara 2024, soal kemungkinan bagaimana PDI-P dan Gerindra bisa berjalan bersama. Pada titik itulah saya kira ketika PDI-P melakukan manuver politik, konstelasi politik bisa berubah," kata Adi kepada Kompas.com, Sabtu (3/9/2022).

Adi mengatakan, peluang itu terbuka karena kedua partai memiliki kebersamaan sejak lama terutama sejak Gerindra masuk ke barisan pendukung pemerintahan Joko Widodo pascapemilu 2019.

Menurut dia, meski Gerindra sudah menjalin koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PDI-P tetap memilki daya tawar yang besar untuk berkoalisi dengan Gerindra.

Baca juga: Harga Pertalite, Solar, Pertamax Resmi Naik Hari Ini, Cek Rinciannya di Seluruh SPBU

Sebab, partai berlambang banteng itu merupakan partai penguasa serta dua kali memenangkan pemilu.

Adi mengatakan, kuatnya daya tawar PDI-P itu tercermin dari sikap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang menyebut Puan masuk radar capres Nasdem setelah menerima Puan dan rombongan PDI-P pada 22 Agustus 2022 lalu.

Padahal, Nasdem sudah menetapkan tiga nama kandidat calon presiden berdasarkan hasil rapat kerja nasional dan tidak ada nama Puan di situ.

Oleh karena itu, jika koalisi PDI-P dan Gerindra terwujud, maka PKB bakal dihadapkan pada dua pilihan.

"PKB join (koalisi PDI-P dan Gerindra) atau cari teman yang lain. Rumit bagi PKB jadinya karena di partai yang lain belum tentu diterima kalau terus membawa agenda Muhaimin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar) sebagai cawapres," kata Adi.

Baca juga: Komnas Perempuan Sebut Bentuk Kekerasan Seksual terhadap Putri Candrawathi di Magelang Adalah Perkosaan

Adi pun menilai, peluang Muhaimin untuk menjadi capres atau cawapres tertutup apabila PDI-P merapat ke koalisi yang telah dibentuk oleh Gerindra dan PKB karena posisi tersebut bakal diisi kader PDI-P dan Gerindra.

Namun, Adi menilai masih terlalu jauh untuk memprediksi siapa yang akan menjadi capres dan cawapres bila PDI-P berkoalisi dengan Gerindra.

Sebab, di satu sisi PDI-P merupakan partai yang lebih besar tetapi elektabilitas Puan terbilang kecil.

Namun, di sisi lain Prabowo sudah berulang kali maju menjadi calon presiden dan elektabilitasnya pun unggul jauh dibandingkan Puan.

"Belum pada titik mengunci siapa nomor satu dan dua, butuh jalan panjang yang cukup berliku dan mendaki," kata Adi.

Baca juga: Komnas HAM: Keterangan Pacar Brigadir J Perkuat Kesaksian Pelecehan Seksual terhadap Istri Sambo

Diberitakan sebelumnya, Puan dijadwalkan bertemu Prabowo di Hambalang pada Minggu besok dalam rangka safari politik PDI-P ke sejumlah partai politik.

"Tampaknya Mbak Puan yang akan mendatangi Bapak Prabowo Subianto, berkuda bersama, makan bersama, kira-kira seperti itu," kata Ketua DPP PDI-P Said Abdullah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com