Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Gerindra Minta Kader yang Tak Sepakat Prabowo Capres Mundur

Kompas.com - 01/09/2022, 21:31 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan kader Gerindra kompak mendukung Prabowo Subianto sebagai satu-satunya calon presiden (capres).

Ia meminta tidak ada pihak yang mencoba mengganggu soliditas internal partai.

“Jangan coba-coba ganggu kami untuk memecah belah jati diri kami. Seluruh kader Gerindra akan tetap berdiri di belakang Prabowo Subianto,” tutur Muzani dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Sandiaga Ingin Jadi Capres 2024, Dasco: Boleh, tapi di Gerindra Sudah Final Prabowo

Ia menilai perjuangan untuk bisa menjadi partai politik (parpol) terbesar kedua di Indonesia tak mudah.

Pencapaian itu tak lepas dari kerja keras Prabowo sebagai pemimpin.

Maka Muzani meminta kader yang tak sepakat mendukung Prabowo sebagai capres lebih baik keluar.

“Jika ada kader Gerindra yang tidak ingin ikut rombongan kereta. Saya minta untuk turun sebelum kereta ini jalan,” sebut dia.

Adapun Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno sempat menyatakan siap mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu disampaikan Sandi setelah bertemu dengan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Bantul, Yogyakarta, Selasa (30/8/2022).

Muzani pun mengungkapkan seluruh kader Partai Gerindra di Tanah Air tak bisa menerima sosok capres diluar Prabowo.

Dalam pandangannya untuk menjadi pemimpin, kader harus bekerja serius membangun kemajuan partai.

“Kalau ada orang yang mau jadi presiden, tidak pernah membesarkan partai, enggak pernah mendatangi kantor partai, tidak pernah pasang bendera spanduk, tiba-tiba nongol mau jadi presiden ketemu pasal berapa?” imbuhnya.

Sandiaga Uno mengaku belum memutuskan apakah bakal tetap bertahan sebagai kader Partai Gerindra jika jadi maju dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Sandiaga Ingin Jadi Capres 2024, Gerindra: Kami Tak Bisa Larang, tetapi Ada Etika

“Ya tentunya politik dinamis, sangat dinamis, dan kita fokus urusan ekonomi. Dan di politik itu saya belajar jangan terlalu berandai-andai. Enggak boleh terlalu baperan, semuanya dijalankan penuh keikhlasan,” jelasnya.

Ia juga menyerahkan pada parpol yang mau mengusungnya untuk menentukan figur yang bakal mendampinginya nanti.

“Saya serahkan semuanya kepada partai politik saja. Saya pengalaman sebelumnya partai politik-lah yang akan menentukan pilihannya (pasangan),” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com