Di posisi kelima, ada Puan Maharani yang meraih 543 suara atau 9,49 persen.
Selanjutnya, di posisi keenam ada Anies Baswedan yang didukung 279 suara atau 4,88 persen.
Di posisi ketujuh ada Sandiaga Uno yang didukung 232 suara atau 4,06 persen.
Baca juga: Panitia Musra: Mengagetkan Sandiaga Uno Dapat Suara Kedua Setelah Jokowi
Di posisi kedelapan ada Ganjar Pranowo yang meraih dukungan 158 suara atau 2,76 persen.
Kemudian ada Moeldoko yang didukung 88 suara atau 1,54 persen.
Lalu ada Dedi Mulyadi dengan 43 suara atau 0,75 persen. Selanjutnya ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meraih 39 suara atau 0,58 persen.
Terakhir, cawapres-cawapres lain meraih 32 suara atau 0,56 persen
Terkait kandidat capres maupun cawapres yang mengemuka di Musra I tersebut, Andi Gani mengatakan, perolehan suara Sandiaga Uno mengagetkan.
Pasalnya, Sandiaga Uno menjadi kandidat calon presiden (capres) yang paling diinginkan rakyat nomor dua setelah Jokowi.
"Yang mengejutkan, Sandiaga Uno karena mendapat suara tertinggi posisi kedua setelah Presiden Jokowi. Lalu ada Mas Ganjar (Ganjar Pranowo)," tutur Andi Gani saat memaparkan hasil Musra I di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022).
"Jadi tipis sekali antara Mas Ganjar dan Sandiaga. Jika diperbandingkan, dukungan kepada Sandiaga Uno signifikan, mengalahkan Prabowo Subianto," jelas Andi Gani.
Baca juga: Seruan Jokowi 3 Periode di Musra, Projo: Aspirasi Kecintaan Rakyat dan Relawan
Adapun Prabowo Subianto berada di posisi keempat capres paling diinginkan dengan mendapatkan 635 suara atau 11,10 persen.
Di posisi kelima, ada Anies Baswedan yang meraih 516 suara atau 9,02 persen.
Lebih lanjut Andi Gani mengungkapkan, hasil dukungan suara untuk kandidat cawapres tidak terlalu mengejutkan.
Hanya saja ada nama-nama yang menjadi kuda hitam, yakni Airlangga Hartarto dan Arsjad Rasjid.
Melihat dukungan kepada Jokowi yang masih tinggi, penanggungjawab Musra Budi Arie Setiadi memberikan komentarnya.
Menurut Budi, pihaknya tidak ingin menghalangi kehendak rakyat yang banyak memilih Jokowi.
"Ya nanti kita sampaikan kehendak rakyatnya begini. Bahwa kita tunduk konstitusi cuma mengatur dua periode ya nanti dinamikanya kita lanjutkan. Yang penting kita tak mau halangi kehendak rakyat kan," tutur Budi Arie.
Sebagaimana sebelumnya telah disampaikan oleh panitia Musra, kegiatan itu akan dilakukan di 34 provinsi.
Setelah Musra I di Bandung, masih ada 33 musra di daerah-daerah lain.
Saat disinggung bagaimana sikap panitia Musra jika nama Jokowi terus menjadi capres yang paling diinginkan di keseluruhan daerah penyelenggara Budi Arie enggan berandai-andai.
"Nanti akhirnya dibicarakan dulu lah ke Pak Jokowi. Saya tidak mau berandai-andai dengan hasil Musra ya. Karena kita kan belum memotret seluruh Indonesia. Nanti kita libat seluruh Indonesia masih ada 33 provinsi lagi," jelasnya.
Baca juga: Relawan Sebut Capres Pilihan Hasil Musra Bakal Diumumkan 11 Maret 2023